Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Warkop APENG

WARKOP APENG

Rejeni - Warkop "Apeng", begitulah teman-teman menyebutnya. Warkop yang terletak di Dusun Pakem RT. 015 RW. 008 Desa Rejeni Kecamatan Krembung ini persis berada di sebelah Barat Kantor KUA Krembung. Lokasi yang sangat setrategis. Warkop ini telah berusaha sejak tahun 2005. Pemiliknya adalah Bapak. Moh. Taufiq Hidayat. Dia termasuk salah satu anggota KSM Bromo 16 (anggota Pinjaman Bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan). Bapak Moh. Taufiq Hidayat (Apeng, begitulah teman-teman memanggil) merupakan pemilik warkop yang supel dan kreatif, disamping berusaha warkop, untuk menambah penghasilan keluarga dalam mencukupi kebutuhan 3 orang tanggungan, juga sesekali memelihara ternak jangkrik. Walaupun belum maksimal dari hasil ternak jangkrik, tetapi lumayan untuk menambah bahan-bahan dapur, begitulah kata cak Apeng.

Warkop Apeng, buka sekitar jam 06.30 - 22.30 WIB jika hari kerja biasa. Karena untuk melayani pelanggan dari Pabrik Aris Jaya yang berada di seberang warkop harus buka pagi. Jika hari Sabtu dan Minggu, warkop ini buka sekitar jam 09.00 - 21.00 WIB. Selain Kopi hitam sebagai andalannya, warkop Apeng ini juga menyediakan Mie rebus, gorengan, aneka minuman seperti soda, sprite dsb. Warkop Apeng mempunyai tempat yang nyaman, selain di dalam warung sendiri, juga membuat tempat di sampingnya termasuk teras rumahnya untuk para pelanggan.

Bagi Anda yang sering berkendaraan yang melewati jalur Porong - Prambon, bisa sesekali mampir minum kopi di Warkop Apeng untuk menghilangkan kantuk dan istirahat. Sekali coba, pasti ketagihan... begitulah kata teman-teman yang sering ngopi di Warkop Apeng.

Motto dari Warkop Apeng : "Anda Puas Beritahu Teman, Anda Tidak Puas Beritahu Kami". He he he. motto yang antik...

Oleh : Zenon

FERMENTASI JERAMI

Jerami adalah hasil ikutan limbah pertanian terbanyak diindonesia, namun kualitas nutrisinya relative rendah. Ternak ruminansia (Sapi, Kerbau, Kambing) mampu memanfaatkan jerami padi sebagai pakan basal. Pada musim kemarau jerami padi (kering) merupakan pakan ternak utama untuk daerah tertentu.Bahkan tidak jarang untuk mendapatkan jerami padi pada musim kemarau, petani terpaksa mencari keluar daerah atau membeli dengan harga yang relative mahal seperti di daerah Gunung kidul, Wonogiri, Purwodadi, Blora dan lain lain.

Sebagai sumber pakan, Jerami padi mempunyai beberapa kelemahan yaitu : daya kecernaannya rendah dan kandungan gizinyapun rendah.

Untuk meningkatkan nilai gizi jerami dengan cara :
  1. Pengolahan secara biologis dengan menggunakan jamur.
  2. Mengolah secara kimiawi dengan penambahan urea dan starbio, kostik soda (Naoh) dan Ca(OH)2
  3. Pemotongan secara fisik yaitu dengan memotong-motong menjadi partikel lebih kecil
  4. Perlakuan dengan suplementasi pakan penguat

II. FERMENTASI JERAMI

Fermentasi adalah pengawetan dalam bentuk lembab.Proses fermentasi merupakan proses anaerob sehingga perlu dihindarkan tindakan yang mengakibatkan masuknya udara.

Proses ini dilakukan dengan menggunakan probiotik sebagai starter.Starter yang dapat digunakan antaralain Starbio, Bioplas atau Koenzym.

Fungsi Fermentasi adalah perlakuan/pengawetan oleh senyawa asam yang dihasilkan oleh mikroba dan dilakukan diluar tubuh ternak.makin kuat tingkatan asamnya makin tinggi kenaikan kualitas jerami padi, namun kenaikannya sekitar 10 – 15% saja.Sehingga factor ekonomi perlu dipertimbangkan.

Indikator berhasil atau tidaknya fermentasi adalah jerami fermentasi tidak berbau ammonia( pesing) tetapi menghasilkan bau harum caramel.

Peranan Probiotik adalah untuk memecahkan selulosa menjadi nutrisi yang mudah diserap oleh tubu8h ternak.

III. SYARAT, BAHAN DAN CARA PEMBUATAN

1. Persyaratan
  • Kadar jerami padi 40 – 45 %
  • Terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.
2. Bahan
  • Jerami kering/jerami segar
  • Stater
  • Air

3. Cara Pembuatan

Untuk setiap 100 kg jerami, starter yang diperlukan sebanyak 0,5 kg dan 40 liter air.
  • Timbang jerami
  • Sediakan air
  • Timbang starter
  • Tumpuk jerami lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm.Ukuran tumpukan 2,5 mx2,5 m x 25 cm.
  • Setiap lapis siram dengan air hingga rata.
  • Setiap lapis ditaburi dengan starter hingga rata.
  • Banyaknya lapisan tumpukan sesuai dengan kebutuhan.
  • Setelah dianggap cukup, bagian atas ditutupi daun, daun kering atau daun pisang.
  • Biarkan selama 3 -4 minggu.
  • Bongkar dan angin-anginkan sebentar.
  • Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebaiknya hasil fermentasi ini dipadatkan (diPres) dengan alat Pres.
IV. PENYAJIAN KE TERNAK
  1. Jerami yang telah difermentasikan dengan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak.Jumlah pemberiannya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan.
  2. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih yaitu dengan mempuasakannya beberapa saat.Kemudian baru diberi jerami hasil fermentasi.

V. KEUNTUNGAN JERAMI FERMENTASI

Beberapa keuntungan penggunaan jerami fermentasi sebagai pakan diantaranya adalah :
  1. Dapat mengurangi biaya pakan.
  2. Dapat meningkatkan produksi ternak karena kualitas nutrisi meningkat.
  3. Penggunaan pakan dan tenaga kerja lebih efisien.
  4. Lingkungan kandang lebih sehat dan nyaman, karena kotoran ternak yang dihasilkan lebih sedikit, kering dan tidak berbau.
Sumber :
  •  Dirjen bina produksi Peternakan
  • http://blitar.blogspot.com/

Pemuliaan Tanaman Jagung dan Pembuatan Pakan Ternak

Bertempat di salah satu rumah anggota Kelompok Tani Maju Pamongan, Desa Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri diselenggarakan serangkaian acara pendidikan pemuliaan tanaman jagung dan pembuatan pakan ternak serta ditutup dengan Rapat Pimpinan Dewatn Tani API wilayah Jawa Timur pada tanggal 20-23 Desember 2008.

Desa Pamongan merupakan kawasan desa hutan dimana pola wana tani yang dikembangkan oleh petani dengan sistem hutan sosial. Disamping tegakan pohon, budidaya pertanian kawasan hutan ditanami tanaman pangan seperti padi darat (gogoh ranca) tanaman jagung lokal dan hibrida serta pemeliharaan hewan ternak potong besar seperti sapi jenis peranakan ongole (PO) dan kambing jawa.

Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tehnologi pertanian dan peternakan, API Jatim menyelenggarakan serangkaian pendidikan yang bersifat aplikatif ketrampilan berupa pengolahan limbah pertanian untuk dijadikan pakan ternak dan mengembangkan benih jagung bermutu diselenggarakan pula pendidikan pemuliaan tanaman jagung (penyilangan jagung).

Pakan Ternak Kambing
Proses pendidikan difasilitasi oleh Sugiono, seorang organizer dari Kelompok Kajian dan Pengembangan Masyarakat (KKPM 193) dan memiliki kapasitas sebagai seorang praktikan di bidang pertanian organik. Peserta pendidikan sangat antusias mendengar pemaparan dari Sugiono yang menjelaskan ruang lingkup pakan lengkap (complete feed). Menurutnya, pakan lengkap adalah ransum pakan campuran yang dibuat dari berbagai bahan pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ternak. Adapun bahan-bahan pakan tersebut yang biasa dipakai adalah; Pertama, Sumber Serat Kasar, seperti kulit kedelai (titen), tongkol jagung (jangle), pucuk tebu dan jerami padi. Kedua, Sumber energi, seperti dedak padi/katul, ampas tapioka atau gamblong, tetes tebu atau molases, dedak jagung atau empok, Ketiga Sumber Protein, seperti bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil klenteng, kulit kopi, kulit kakao/cokelat, tepung ikan dan tepung bekicot, Keempat, Sumber Mineral, Kelima, Ure, tepung tulang, cangkang telur, Kalsium dan garam dapur.

Menurutnya, kelebihan pakan lengkap adalah susunan kandungan nutrisi pakan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada ternak, hemat tenaga kerja ( 1 orang bisa menangani 100 ekor ternak), mudah dipraktekkan karena bahan-bahan tersedia dilingkungan sekitar, waktu penggemukan relatif pendek yakni 3-4 bulan (kasus penggemukan), pertumbuhan bodon badan harian ternak mencapai 150-200 gr/hari atau 6 Kg per bulan, harga relatif murah karena bahan bisa diambil dari limbah pertanian atau peternakan, penyimpanan lebih udah dan dikemas sehingga lebih praktis.

Resep Bapak Ronto, Peternak Kambing Etawa
Lebih lanjut, sugiono menjelaskan alur proses kimiawi cara pembuatan pakan dan menjelaskan arti bakteri dalam bahasa lokal dan mengapa bakteri sangat dibutuhkan dalam proses penguaraian enzimatis pembuatan pakan. Dikarenakan terlalu teknis kimia, Sugiona memberikan pengalaman dari seorang peternak kambing di wilayah perkebunan kopi Malang selatan, bagaimana memanfaatkan limbah kopi untuk dijadikan pakan kambing.

Untuk 10 ekor kambing bahan-bahan yang diperlukan kulit kopi sebanyak 8 rantang, dedak 1 rantang, tetes tebu 0,5 liter dan air secukupnya. Disediakan pula ember untuk tempat mencampur pakan, ember kecil atau baki tempat pakan dan rantang atau mangkuk. Proses pembuatannya, larutkan 0,5 liter tetes tebu dengan air 1 ember (kira-kira 7 liter) dan masukkan dedak dan kulit kopi kedalam ember. Masukkan larutan tetes tebu yang berisi kulit kopi dan dedak, aduk sampai rata. Berikan langsung pakan yang sudah tercampur kepada kambing dengan wadah baki kecil.

Untuk resep ke-dua, bahan terdiri dari gamblong sebanyak 10-12 kg, kulit kopi 2 kg, tetes tebu 0,5 liter dan air secukupnya 5-7 liter. Cara pembuatan seperti pada resep pertama.

Untuk menambah pengetahuan peserta, juga diberikan proses pembuatan pakan dengan ramuan metode natural farming ala Dr. Choo (dari Korea Selatan).
Resep Pertama, Bahan terdiri dari Suun 5 kg, ampas singkong atau ampas tahu 1kg, nutrisi ikan 1 cc, nutrisi jahe 1cc, nutrisi temulawak 1 cc, nutrisi bawang putih 1cc, mikroba II dan air 1 liter.

Cara pembuatan : bahan-bahan diatas dicampur jadi satu, nutrisi dilarutkan dengan air 1 liter, basahi adonan tersebut hingga rata, biarkan selama 3-7 hari. Setelah jadi pakan, tambahkan suun dan rumput segar yang sudah dicacah.

Setelah peserta memahami dengan seksama dan disertai berbagi pengalaman antar petani dari berbagai 9 wilayah di Jawa Timur dilanjutkan dengan praktek. Meski diguyur hujan rintik-rintik peserta antusias membuat pakan ternak dan untuk kemudian hari akan dilanjutkan dan diterapkan ditempat organisasinya masing-masing (dhink/API-link)
 
Sumber :  http://api.or.id

Sistem Ternak Kambing

 
Ternak merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat.
Manfaatnya sangat banyak, antara lain:
  • Memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat.
  • Menjadi bagian dari upacara tradisional.
  • Sebagai tenaga kerja, alat transportasi dan pengolahan tanah.
  • Memenuhi kesejahteraan masyarakat.
Jadikanlah ternak sebagai bagian dari usaha tani di tiap rumah tangga dengan memaksimalkan manfaatnya dan dikelola dengan cara-cara yang berkelanjutan, untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Ternak harus dipelihara dan dirawat dengan baik. Perhatikan kesehatannya karena perawatan ternak yang baik adalah obat yang paling mujarab bagi ternak. Sediakan selalu pakan ternak yang berkualitas baik, air yang cukup, serta kandang yang nyaman dan bersih. Hal-hal ini akan banyak membantu mencegah munculnya penyakit atau masalah apapun.

Merupakan suatu tradisi umum untuk menjaga bayi manusia tetap di rumah selama 40 hari setelah kelahiran untuk meningkatkan kesehatannya. Jika hal yang sama diterapkan pada hewan, menjaga mereka selama beberapa minggu setelah kelahiran, akan meningkatkan kemampuan bertahan hidup, ukuran, dan kesehatan ternak.

Jika ternak hidup sehat, gembira, dan berkembang biak dengan baik, mereka akan memberikan lebih banyak daging, telur, susu, dan anakan. Ini akan meningkatkan taraf hidup dan kesehatan tiap-tiap warga masyarakat. Semua jenis ternak penting, tapi dengan lebih memprioritaskan budidaya hewan yang lebih kecil akan memberikan lebih banyak manfaat daripada membudidayakan hewan yang lebih besar karena:
  • Hewan kecil lebih sering beranak.
  • Hewan kecil, termasuk ikan, menghasilkan lebih banyak daging meski dalam luas lahan dan pakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan hewan yang besar.
  • Hewan kecil jauh lebih baik untuk lingkungan.
  • Lebih sedikit daging yang terbuang, yang disebabkan hewan kecil lebih bisa disembelih kapan saja sesuai kebutuhan dibanding dengan hewan besar.
  • Unggas bisa memberikan telur.
Modul ini akan membahas berbagai jenis ternak yang bisa dipelihara dan bagaimana cara memberikan pakan, menyiapkan kandang, dan obat-obatan yang diperlukan untuk kesehatan ternak dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan tradisional, dipadukan dengan teknologi modern yang tepat. Modul ini juga akan membahas berbagai macam cara untuk memadukan atau mengintegrasikan ternak ke dalam sistem pertanian dan penghijauan, serta bagaimana memanfaatkannya sebagai tenaga kerja.

Kambing

Kambing merupakan hewan yang sangat tangguh dan mudah beradaptasi. Namun, kambing juga dapat bersifat merusak/destruktif pada tanaman dan lahan. Kelola kambing dengan baik untuk mencegah masalah-masalah tersebut.

Disarankan jumlah kambing yang lebih sedikit akan lebih baik daripada jumlah kambing yang banyak. Namun, untuk daerah-daerah yang terlampau kering, kambing merupakan hewan yang cocok diperlihara. Biri-biri juga dapat dipelihara, dengan cara yang sama seperti memelihara kambing.

Kebutuhan Kambing : air, pakan, kandang, kesehatan, naungan, pagar atau tali.

Produk Kambing : daging, susu, pupuk, uang, tenaga (pengendali gulma dan pembersih lahan), kulit.

 
Suatu sistem kambing yang sederhana bisa meningkatkan kualitas kambing sekaligus membuat lahan Anda menjadi lebih produktif. Anda dapat memulai dengan sebuah kandang kambing dan kemudian membuat lahan untuk tanaman pakan kambing. Sebuah rencana ke depan sangatlah penting. Anda dapat mengolah suatu daerah produktif yang menghasilkan bahan pangan dan obat-obatan tradisional, untuk kambing dan juga untuk manusia.

Kandang Kambing

Lantai kandang kambing harus tetap kering, meskipun di musim hujan, sehingga mudah dibersihkan. Lantai kandang kambing ini dapat dibuat dari bilah-bilah bambu di atas permukaan tanah, atau bahan lainnya. Tambahkan rerumputan kering pada lantai tempat kambing berbaring. Gantilah rerumputan itu sebulan sekali di musim kemarau, dan seminggu sekali di musim hujan. Sapulah daerah yang tidak menjadi tempat kambing berbaring tiap hari atau dua hari sekali untuk mengurangi risiko penyakit. Ketika rerumputan dalam kandang kambing itu dibersihkan, rerumputan ini mengandung pupuk kandang/kotoran kambing yang baik digunakan sebagai bahan mulsa dan kompos. Kandang kambing dapat dibuat dengan dinding, atau tanpa dinding namun dengan pagar yang kuat di sekeliling kandang. Tanamlah beberapa jenis tanaman di sekitar kandang untuk memberikan naungan sekaligus menyediakan pakan bagi kambing.

 
 
Lantai kandang kambing harus tetap kering, meskipun di musim hujan, sehingga mudah dibersihkan. Lantai kandang kambing ini dapat dibuat dari bilah-bilah bambu di atas permukaan tanah, atau bahan lainnya. Tambahkan rerumputan kering pada lantai tempat kambing berbaring. Gantilah rerumputan itu sebulan sekali di musim kemarau, dan seminggu sekali di musim hujan. Sapulah daerah yang tidak menjadi tempat kambing berbaring tiap hari atau dua hari sekali untuk mengurangi risiko penyakit. Ketika rerumputan dalam kandang kambing itu dibersihkan, rerumputan ini mengandung pupuk kandang/kotoran kambing yang baik digunakan sebagai bahan mulsa dan kompos. Kandang kambing dapat dibuat dengan dinding, atau tanpa dinding namun dengan pagar yang kuat di sekeliling kandang. Tanamlah beberapa jenis tanaman di sekitar kandang untuk memberikan naungan sekaligus menyediakan pakan bagi kambing.

Pakan Kambing

Kambing mudah diberi makan karena kambing memakan hampir semua jenis tanaman. Sering kali, kambing dibiarkan berkeliaran sendiri untuk mencari makan, sering kali dalam jumlah yang besar, sehingga sering merusak tanaman pertanian di sekitarnya.

Untuk itu, kambing bisa di kat atau membuat pagar mengelilingi daerah penggembalaan kambing, dan disediakan pakan kambing setiap harinya. Tiap ekor, kira-kira kambing memakan 10 kg daun segar. Kambing akan memakan hampir semua dedaunan, tapi beberapa jenis dedaunan kandungan gizinya lebih banyak dibandingkan dengan jenis dedaunan lainnya. Daun lamtoro, kelor, gamal, asam jawa, dan murbei, semuanya memberikan berbagai macam gizi yang diperlukan kambing.

Sistem rotasi makanan merupakan cara yang baik untuk mengelola kambing karena sistem ini dapat membantu menyediakan pakan yang teratur bagi kambing, dan tiap areal lahan dapat menyediakan pakan secara merata, misalnya (jumlah kambing per hektar tergantung pada apa yang dimakan kambing):
  • Rumput dengan kualitas baik: 3 atau 4 ekor per hektar.
  • Sawah setelah panen: 2 ekor per hektar.
  • Rumput atau gulma kualitas buruk: 1 ekor per hektar.
Jika Anda juga menyediakan pakan tambahan di luar pakan dari ketiga lahan tersebut, Anda akan meningkatkan pertumbuhan kambing. Pakan tambahan ini dapat berupa rumput berkualitas baik atau dedaunan legum. Dengan pakan tambahan, jumlah kambing per hektarnya bisa ditambah (maksimum ada 4 ekor per hektarnya).

Sumber : 
  • Yayasan IDEP ( Indonesian Development of Education and Permaculture )
  • http://www.belikambing.com
Foto : http://aishachantik.wordpress.com/


TEKNOLOGI MEMBANGUN DESA

Teknologi? Mendengar kata ini, pikiran Rita senantiasa seperti 'terpaku' pada high-tech. Padahal teknologi tidak selalu identik dengan high-tech dengan mesin-mesin modern yang serba terkomputerisasi. Peralatan yang sangat sederhana yang tanpa kita pernah sadari dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari pun bisa disebut pula dengan teknologi.

Dalam peradaban manusia, teknologi sudah banyak membantu kehidupan manusia hingga detik kini. Masih ingat bagaimana manusia purba yang hidup ratusan tahun yang lalu dalam menggunakan kapak yang terbuat dari pecahan batu saat hendak memotong atau megupas sesuatu. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman, teknologi dikembangkan untuk membuat hidup lebih baik, efisien, dan mudah. Penggunaan pecahan batu mulai ditinggalkan yang kemudian mulai tergantikan dengan potongan besi/baja atau sekarang kita sebut dengan pisau. Singkat kata, teknologi merupakan upaya manusia dalam membuat kehidupannya menjadi lebih sejahtera, lebih baik, lebih mudah, lebih enak dan seribu 'lebih' lainnya.

Tak bisa dihindari, manusia selalu hidup bersama teknologi. Sudah jutaan manusia yang hidupnya terbantu oleh kemajuan teknologi. Tidak hanya masyarakat yang hidup diperkotaan, masyarakat yang mendiami daerah-daerah terpencil pun kini sudah merasakan kemajuan teknologi. Bagaimana para petani yang biasanya membajak sawah menggunakan kerbau, kini mulai beralih menggunakan alat membajak dengan menggunakan mesin. Para nelayan tidak lagi melaut hanya mengandalkan tiupan angin. Mereka sudah mulai menggunakan mesin motor untuk melaut. Dengan adanya teknologi, sudah tak terhitung berapa orang warga desa yang terbantu hidupnya. Dalam bekerja, mereka semakin lebih mudah.

Hadirnya teknologi di desa, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan produksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal unggulan (local content), menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak hanya itu saja, teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam kegiatan ekonomi produktif. Teknologi membuat desa semakin maju.

Pada umumnya teknologi yang banyak diserap dan digunakan oleh masyarakat desa adalah Teknologi Tepat Guna (TTG). Ciri khas yang paling mendasar dari TTG adalah dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah, cara membuatnya sangat mudah, dan menggunakan sumber-sumber daya setempat. Jenis TTG yang banyak digunakan cenderung merupakan alat atau mesin yang menunjang sektor pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, pengolahan pangan, pengelolaan air, sanitasi, dan sampah, pengelolaan masakan, tanaman obat dan sebagainya. Secara teknis, TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Namun sayangnya ketergantungan terhadap Bahan Bakar

Minyak (BBM) makin hari semakin tinggi. Memang, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Namun jika tidak bisa dapat mengatur dalam pemanfaatan sumber energi seefisien mungkin, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Indonesia akan menjadipengimpor energi.

Maka untuk mewujudkan kemandirian energi pada tahun 2025 seperti diamanatkan dalam PP 5 Tahun 2006, sudah saatnya kita untuk mencari sumber energi alternatif/ baru. Salah satunya adalah memanfaatkan biji jarak untuk dijadikan biodiesel. Bisakah terwujud?


Berawal dari harga minyak dunia yang tinggi hingga mencapai 40 US $ per barel hingga pasokan minyak tanah di seluruh Indonesia yang mulai seret, maka dicari solusi produk baru sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditemukan biji jarak yang bisa dijadikan biodiesel. Untuk tingkat paling sederhana biji jarak bisa longsung dipakai untuk memasak dengon menggunakan kompor biji jarak. Karena fungsi biji jarak sebagai pengganti sumbu kompor don minyak.

Dalam kondisi itu, diperlukan tindokan cepat dan cermat. Maka keluarlah Pepres No.5 tentang kebijakan Energi Nasional, kemudian disusul dengan Inpres No.1 tahun 2006 tentang bahan bakar nabati. Semua itu dilakukan dalam rongka mencari bahan bakar nabati pengganti BBM. Hal ini diielaskan oleh Dra. Anna Gurning, Msi., Kasi Rehabilitasi Lingkungan pada Dirjen PMD. "Dengan dasar itulah pertengahan tahun 2006 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyorakatdan Desa (Ditjen PMD) mencetuskan Desa Mandiri Energi (DME)" jelasnya.

Meskipun dasar hukum mengenai DME sudah jelas, namun tetap saja ada hambatan. Salah satu yang menjadi masalah klasik adalah masalah perdanaan. Sehingga DME tidak bisa diterapkan secara serempak ke seluruh desa yang ada di Indonesia. "Akhirnya kami pilih lima lokasi untuk dijadikan pilot project di Indonesia," paparnya.

Pada Tahun 2007 terpilih 5 daerah yang dijadikan pilot project yaitu Banten, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggora. Tahun 2008 terpilih 5 lokasi daerah. Dan pada tahun 2009 terpilih 4 lokasi daerah DME. Ada tiga acuan yang digunakan dalam rangka penentuan desa lokasi DME, kata Anno Gurning. Pertama, data dari Badan Pusat Statistik, jumlah data miskin di Indonesia yang lebih dominan. Kedua, banyaknya lahan kritis (Badan Planologi, Departemen Kehutanan). "Ketiga, data dari departemen pertanian mengenai lahan untuk kesesuaian jarak pagar." paparnya.

Untuk menghasil pohon jarak dengan kondisi baik, Ditjen PMD melakukan kerjasama dan koordinator dengan Departemen Pertanian. Karena DME yang dimulai pada 2007 targetnya harus mencapai tiga ribu desa. Untuk membuat semangat, DME selalu melakukan lomba. Rencana ke depan adalah Ditjen PMD tidak menambah desa lagi, tapi menjadikan 14 desa pilot project menjadi desa DME. Jika lima desa saja dapat menjadi desa DME maka itu merupakan prestasi yang bagus. Untuk mencapai tujuan tersebut akan dilakukan pembinaan yang intensif. "Dengan cara kita lebih mengandalkan konsultasi dan dialog ke Pemda, agar investasi yang sudah diberikan tidak sia-sia," kata Anna Gurning.

Tahun depan, direncanakan akan dilakukan pembagian kompor biji jarak kepada warga desa. Jadi minimal desa pilot project DME sudah menggunakan kompor biji jarak. Dengan begitu akan menjadi contoh pada desa pilot project lainnya untuk menanam dan menggunakan biji jarak pagar. Untuk desa percontohan pohon jarak pagar yang buahnya dalam kondisi bagus di Desa Gunung Jati, Serang-Jawa Barat. Seandainya jarak pagar tidak termanfaatkan, tapi kondisi positifnya adalah lahan kritis sudah tidak ada karena sudah ditanam pohon jarak pagar.

Buah Jarak Primadona Energi

Ada pun mekanisme penyaluran biji jarak ke masyarakat sebagai berikut, setelah pemilihan lokasi untuk desa yang akan menjadi pilot project DME, Dirjen PMD atas nama menteri mengirim surat ke Bupati masing-masing wilayah untuk menentukan desa lokasi DME dengan kriteria yang ditentukan. "Setelah dilakukan evaluasi pada desa yang telah ditunjuk Bupati, baru program dikucurkan mulai dari memberikan buah biji jarak ke petani, memberikan upah, memberikan mesin, serta memberikan pelatihan. Hingga pemanfaatan dan pemeliharaan mesin," ucapnya.

Lantaran Ditjen PMD yang menentukan desa lokasi untuk pilot project DME maka "sense of belonging" dari masyarakat desa kurang. "Kecuali mereka yang menulis proposal untuk dijadikan desa pilot project, karena rasa memilikinya sudah ada," pungkasnya. Ada pun lahan yang diperlukan untuk menanam biji jarak adalah seluas 16 hektar. 16 Ha tersebut dibagi-bagi lagi menjadi 1 .hektar untuk pembenihan, 5 hektar untuk kebun induk serta 10 hektar untuk demonstration plot (demplot) atau area percontohan. "Tapi pada prakteknya hanya 15 hektar. Untuk 1 hektar jika cara menanamnya dengan cara monokultur dibutuhkan 1 kg biji jarak, yang akan menghasilkan 1.000 pohon. Estimasinya yong tumbuh sekitar 800 pohon," jelasnya.

Meskipun demikian pada waktu mesin akan diturunkan, pohon jarak belum berbuah serta koordinasi lintas sektor di daerah kurang. Itulah satu dari sekian kendala yang dihadapi. Akibatnya, pohon jarak tidak menghasilkan buah sesuai masa kerjanya, yaitu dalam waktu 6 bulan pohon jarak akan menghasilkan buah 250 kg dari lahan 1 hektar. "Pohon jarak akan maksimal setelah 3 tahun. Dengan catatan harus dirawat korena akan menghasilkan buah yang banyak", lanjut Anna.

BerpikirJangka Pendek

Disamping itu, tidak mudah bagi mereka untuk memberikan pemahaman tentang DME kepada warga desa. Sebab, warga desa umumnya hanya berpikir jangka pendek. "Warga desa hanya berpikir tanam, jual dan dapat uang. Mereka tidak berpikir biji jarak itu dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," sambungnya. Padahal waktu yang dipakai untuk mencari kayu bakar bisa dipakai untuk kegunaan yang lain. "Uang yang dipakai untuk koyu bakar bisa dipakai untuk kebutuhan yang lain. Semuanya itu berar+i mengurangi beban masyarakat/tuturnya. "Kami secara bertahap ingin mengubah pola pikir warga desa. Dengan ada DME, beban pengeluaran masyarakat miskin bisa berkurang. Mereka tidak menjarah dan merusak hutan untuk mencari kayu bakar. "Ini berarti warga desa sudah memberikan kontribusi untuk mengurangi pemanasan global (global warming),"pungkasnya.

Karena terbiasa dengan pikiran instan, sementara satu sisi DME merupakan proses mulai dari penyiapan lahan, penyemaian, penanaman dan perawatan, DME seakan jalan ditempat. Namun bagaimana pun, DME merupakan investasi yang harus dilakukan mulai sekarang. Dari 5 lokasi yang dijadikan pilot project poda 2007, kata Anna Gurning sudah menghasilkan. Tapi pada kenyataan sampai saat ini belum maksimal. "Ini karena koordinasi dan perhatian Pemda kepada program DME itu kurang. Mereka menganggap bahwa ini bukan program prioritas. Kalaupun bahan bakar sampai saat ini terjangkau tapi persediaannya hanya untuk 20 tahun," ujarnya. Ada pun lokasi DME yang benar-benar berhasil ada di Lampung Timur. Ini karena animo dan binaan dari Pemda sangat intensif. Timbul pemikiran baru, bagaimana caranya ke depan agar semua program dapat berjalan sebagaimana adanya karena kecenderungan untuk membuat pemahaman bahwa DME bukan program pusat melainkan merupakan program nasional.
 
Sumber : Jurnal Terpadu Depdagri
Foto : http://peternakan.unpad.ac.id/

Kabar Gembira Bagi UMKM - KUR Rp 20 Juta Tanpa Agunan

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dr Sjarief Hasan menegaskan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 20 juta tidak menggunakan agunan (jaminan). Hal ini untuk menolong masyarakat mendapatkan modal usaha.

"Sebanyak Rp 20 juta tidak pakai agunan, di atas Rp 20 juta pakai," jelas Sjarief kepada wartawan di sela-sela acara peresmian pembukaan kantor PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan, dengan tema mencanangkan program pengembangan Kapasitas usaha UMKM dan Koperasi se-Sumut, Kamis (17/2) malam.

Pada kesempatan itu dia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan dana senilai Rp 18 triliun untuk program KUR tahun 2011, untuk pemberdayaan usaha koprasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Selain itu, pemerintah juga memberikan dana penjaminan KUR senilai Rp20 triliun.

Sjarief Hasan mengatakan, komitmen pemerintah terhadap pelaku koperasi dan UMKM sangat tinggi, mengingat berdasarkan laporan yang ada, pelaku koperasi dan UMKM memiliki porsi yang sangat luar biasa.
Dijabarkannya, saat ini terdapat sebanyaj 52,7 juta unit usaha masyarakat bergerak di bidang sektor UMKM. Nah, dari itu saja, pengusaha mikro (kecil) ada 52,2 juta unit. Sementara pengusaha nasional hanya 4.677, dan koperasi ada 177.485 unit. "Betapa kuatnya struktur ekonomi kita," katanya.

Untuk itu, sambungnya kembali, pemerintah sangat menyadari bahwa bila Indonesia ingin betul-betul sejahtera, maka pelaku koperasi dan UMKM yang harus didorong, agar perekonomian bisa maju. "Karena UMKM ini sangat tahan terhadap prodak impor, begitu juga dengan masalah-masalah ketahanan pangan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini sangat komit," sebutnya.

Sjarief menjamin, bila dana KUR dapat terserap dengan baik, maka hasilnya akan sangat membantu mengurangi angka kemiskinan dari angka 13,3 persen, menjadi 12 persen di tahun 2011, dan ditargetkan pada 2014, mencapai angka delapan persen.

"Di kementerian koperasi dan UMKM, juga ada program untuk badan layanan umum (blu), itu namanya dana bergulir. Jadi pada dasarnya komitmen pemerintah sangat betul-betul tinggi, terhadap pelaku usaha koperasi dan UMKM," tandasnya. [.harian-global.com]

Lurah Diajak Dirikan LKM

KEMENTERIAN Negara Koperasi dan UKM minta semua lurah dan kepala desa mengembangkan koperasi simpan pinjam atau lembaga keuangan mikro (LKM) untuk meningkatkan berbagai potensi pedesaan.

Permintaan Itu disampaikan Menteri Negara Koperasi dan UKM. Suryadharma All, di hadapan lurah dan kepala desa dari seluruh Indonesia yang menjadi Juara Lomba Desa Tahun 2009. di Gedung Smesco Indonesia, Jalan Gatot Subroto. Jakarta Selatan. Minggu (16/8).

Bahkan, di hadapan ratusan lurah dan camat dari 33 provinsi yang akan mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke-64 RI di Istana Merdeka pada 17 Agsutus 2009 Itu Suryadharma langsung mengagendakan pertemuan para lurah dan kepala desa dengan para staf ahli Kementerian Koperasi dan UKM sebelum mereka kembali ke daerah masing-masing.

Kapan kembali ke kampung halaman masing-masing? Sebelum pulang, adakan pertemuan untuk membahas hal Itu bersama para staf ahli," katanya. Kementerian Koperasi dan UKM kemudian mengagendakan hari Selasa (18/8) untuk melakukan pertemuan tersebut.

Menteri beralasan, LKM atau koperasi simpan-plnjam sangat perlu dikembangkan di pedesaan yang Jumlah kantong kemiskinan dan warga prasejahteranya lebih banyak dibandingkan di perkotaan. Tetapi Juga penting dipahami bahwa desa-desa Itu memiliki potensi yang sangat luar biasa, namun selama ini relatif diabaikan." katanya.

Hal latn yang tak boleh dilupakan, kata Suryadharma, kini semakin banyak warga desa yang memiliki pendidikan tinggi setelah mereka menempuh pendidikan di kota. Sayangnya mereka tidak kembali ke desa karena di desa tidak menjanjikan sesuatu yangbalk. "Kalau potensi yang luar biasa itu dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pendapatan masyarakat dan akan menjadi rangsangan bagi para sarjana untuk kembali ke desa." katanya.

Oleh sebab Itu. Suryadharma minta Program Sarjana Pencipta Kerja (Prospek) Mandiri tetap dilanjutkan meskipun nanti dia tidak menjabat menteri lagi.

Prospek Mandiri dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UKM sejak awal 2006 guna menumbuhkan semangat dan daya Juang pada para saarjana agar menjadi orang yang mampu menciptakan lapangan kerja dan berusaha secara mandiri, sehingga tidak bergantung kepada pihak lain.

Sejauh Ini program tersebut telah menjaring 990 sarjana pencipta kerja yang terwadahi dalam 41 koperasi di 14 provinsi. Namun program ini sempat terbentur masalah penguatan modal.

Kendati demikian. Suryadharma optimistis bahwa program ini adalah program yang balk untuk dikembangkan. Oleh karena itu dia minta para pejabat di eselon 1 dan eselon 2 Kementerian Koperasi dan UKM tetap menjalankan program tersebut. "Pada pemerintahan mendatang, saya belum tentu Jadi menteri lagi. Tapi siapa pun menterinya, program ini tetap harus dilanjutkan karena memang balk." katanya.

Menjawab pertanyaan pers tentang permodalan untuk membangun LKM maupun Propspek Mandiri, Suryadharma mengatakan. "Permodalan bisa dari Kementerian Koperasi, bisa juga dari institusi lainnya."

Sumber : http://www.depkop.go.id/

Usaha mikro masih minim tersaluri KUR

JAKARTA Komisi Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia (Komnas PKMI) menyatakan usaha mikro yang tersaluri kredit usaha rakyat (KUR) masih relatif minim, sehingga diperlukan inovasi program agar semakin terbuka kesempatan berusaha.

Kredit berbasis penjaminan pemerintah yang disalurkan sejak November 2007 hingga kini tersalur Rpl5,2 triliun kepada 2,08 juta usaha mikro. Adapun usaha mikro mencapai 50 juta unit.

Ketua Komnas PKMI Bangun S. Koesmuljono mengatakan KUR belum cukup memberdayakan usaha mikro, terutama di sektor pertanian, di perdesaan dan daerah tertinggal.

"Ada tiga aspek yang menyangkut penyempurnaan KUR mikro, yakni penguatan kemitraan, dukungan bisnis, dan kelembagaan," ujar Koesmuljono pada acara sarasehan nasional Inovasi Usaha Ke-uangan Mikro, kemarin. Dalam acara yang dirangkai dengan peluncuran buku Menciptakan Kesempatan Rakyat Berusaha, Koesmuljono menekankan pentingnya perhatian terhadap sektor usaha mikro yang mendominasi pelaku ekonomi.

Menurut Chairman Center for Policy Reform (CPR) ini, Kementerian Negara Koperasi dan UKM perlu ditransformasikan menjadi Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Mikro Kecil, sesuai dengan UU No. 20/2008 tentang UMKM.

Alternatif lain, membentuk Kementerian Usaha Mikro yang menaungi lebih dari 50,69 juta unit usaha mikro dengan 83,65 juta tenaga kerja, sehingga diperlukan penanganan secara khusus karena bersifat informal.

Koesmuljono mengingatkan percepatan peningkatan status pengusaha mikro dan kecil yang tidak bankable menjadi bankable melalui kegiatan edukasi dan pembinaan calon nasabah bank ataupun yang sudah menjadi nasabah.

Selain itu, linkage antara bank dan lembaga keuangan mikro perlu diperkuat dengan sistem pemeringkatan oleh lembaga independen, terutama dalam penyaluran KUR dan skema kredit mikro lainnya, seperti SUP - 005.

Dia juga merekomendasikan terbentuknya badan layanan umum daerah inkubator dengan sistem satu atap bagi usaha mikro dan kecil berbasis teknologi, melalui sistem kelembagaan technopark. "Perintisan, pembentukan dan pembinaan badan ini dapat diampu oleh perguruan tinggi setempat."
 
Sumber : http://www.depkop.go.id

Menkop Janji Wirausaha Pemula Bisa Nikmati KUR, Pemerintah Akan Terus Dorong Sosialisasi KUR Di Daerah

Pemerintah akan mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dimanfaatkan wirausaha pemula. Hal ini untuk menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat guna berwirausaha.
MENTERI Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengatakan, selama ini perbankan hanya menyalurkan KUR kepada wirausaha bankable yang bisnisnya telah berjalan dan dinilai visible. Hal ini membuat wirausaha baru sulit untuk tumbuh.

"Padahal KUR itu kan dijamin pemerintah melalui Jamkrindo dan Askrindo. Jadi kenapa kita tidak mendorong agar wirausaha baru bisa juga memanfaatkan KUR." kata Syarief kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Bentuk dorongannya. kata Menkop, akan dilakukan melalui sebuah kebijakan baru. Namun pagu KUR diyakini tidak akan berubah. KUR hingga Rp 20 juta tidak dikenakan agunan, sedangkan Rp 20 juta sampai Rp 500 juta dikenakan agunan.

Dia juga berharap, bank sentral bisa menjaga suku bungaacuan (BI rate) tetap bisa digiring di level yang relatif rendah agar suku bunga kredit bank juga rendah. "Sehingga dengan demikian penyaluran KUR akansemakin baik," harapnya.

Sekedar mengingatkan, sampai saat ini penjaminan KUR oleh Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia) dan Askrindo (Asuransi

Kredit Indonesia) sebesar 80 persen. Pemerintah pernah berencana menjamin KUR hingga 100 persen, asalkan realisasi penyaluran dan dampak KUR 2011mencatat hasil positif.

Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan terus meningkatkan sosialisasi kepada wirausaha di tingkat daerah mengenai program KUR. Pasalnya, saat ini masih banyak informasi KUR yang belum dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat.

"Sosialisasi harus kita tingkatkan terus, agar masyarakat tahu kalau ada fasilitas kredit untuk berusaha," tuturnya.

Dikatakan, kini sudah banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berpartisipasi dalam penyaluran KUR. Hal itu akan memperluas jangkauan penyaluran dan pemerataan penyaluran KUR, mengingat keberadaan BPD yang mampu menjangkau daerah-daerah di pelosok.

Untuk diketahui, khusus untuk BPD. hingga tahun 2010 penyaluran KUR mencapai Rp 2,2 triliun. Jumlah itu melebihi target penyaluran sebesar Rp 2 triliun.

Namun, Syarief mengakui ada daerah yang penyaluran KU nya kurang optimal. "Tahun 2010, Jakarta itu paling kecil penyaluran KUR-nya," kata Menkop. Ditanya alasannya, Syarief bilang,"Coba saja tanya kepada Gubernurnya."


Sumber : Rakyat Merdeka