Kenaikan Gaji PNS Dibayarkan Mei

PNS di Kab Sidoarjo harus sedikit bersabar untuk menerima kenaikan gaji tahun 2011 ini. Sebab pembayarannya baru bisa diberikan pada bulan Mei mendatang. Disampaikan Kepala Bidang Bendahara Umum Daerah DPPKA Sidoarjo, Ratna Kustini, bisa saja dibayarkan bulan April, tetapi pihaknya masih harus menunggu rekapan gaji dari 2 SKPD yang hingga kini belum tuntas, yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. "Maklum 2 SKPD itu jumlah pegawainya sangat banyak," jelas Ratna, Kamis (31/3) kemarin, di kantornya.
 
Lebih lanjut disampaikan Ratna, setelah awal menerima kenaikan gaji, maka pada pertengahan Mei rapelan kenaikan gaji akan diberikan. Terhitung mulai bulan januari hingga April 2011. Diakui, anggaran untuk membayar kenaikan gaji PNS Sidoarjo ini nilainya cukup besar. Dikarenakan jumlah pegawai yang ada termasuk besar, yakni sekitar 17 ribuan. Sehingga dalam tahun 2011 ini, nilai kenaikan yang dibutuhkan sebesar Rp 42 miliar.
 
Ratna berharap PNS Sidoarjo bisa bekerja lebih keras dan lebih lebih maksimal, karena telah mendapatkan kenaikan gaji sebesar 10 % tersebut. "Jangan mau uangnya saja, tapi tidak mau bekerja, agar pemerintah tidak sia menaikkan gaji," kata Ratna.
 
Pemerintah lanjut Ratna, juga telah menaikkan tunjangan beras pada PNS. Di Sidoarjo akan diberikan pada awal bulan April. Semetara rapelannya akan diberikan pada pertengahan April. Sebagai mantan pejabat di Inspektorat, ia mengingatkan agar pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu juga harus dikurangi. Ia menyebut seperti keluyuran pada saat jam dinas di tempat-tempat umum.
 
Karena telah banyak mendapat perhatian dari pemerintah, ia menyatakan setuju bila kedisiplinan PNS diketati. Misalnya memberi sanksi pemotongan uang makan bagi PNS yang ketangkap sedang keluyuran di tempat umum tanpa ada keperluan dinas.
 
"Biar jera," cetusnya.
 
Dari inspektorat diperoleh keterangan, PNS Sidoarjo yang ketangkap saat keluyuran saat jam dinas, angkanya mulai menurun. Berdasarkan SK penekanan tugas, PNS yang ketangkap keluyuran saat jam dinas, uang makannya dipotong sebesar 10 %. (ali)
 
Sumber : http://www.sidoarjokab.go.id/

Kompos Kotoran Kambing, cocok untuk segala tanaman


KOMPOS KOTORAN KAMBING, COCOK UNTUK SEGALA TANAMAN


Pendahuluan
Limbah merupakan bahan yang timbul setelah proses produksi selesai, yang umumnya dibuang. Limbah kandang dan tanaman dapat berbentuk padar, cair maupun gas. Demikian halnya limbah yang dihasilkan dari ternak kambing/domba berupa air kencing yang menyengat akan dapat menimbulkan polusi bau, kotoran mencemari lingkungan sekitarnya dan masih banyak masalah social yang ditimbulkan.
Sebetulnya bila dimanfaatkan secara baik kotoran tersebut bukan merupakan polusi justru merupakan suatu penghasilan yang bisa menghasilkan kompos (pupuk organic) yang berkualitas bila diolah dengan teknologi pengolahan menggunakan decomposer (Biostarter) bahkan menghasilkan uang yang tidak sedikit nilainya.

Pengolahan Limbah Inthil
Petani kita umumnya menggunakan pupuk kandang secara langsung, hal ini tanpa disadari pupuk tersebut masih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut antara lain terdapat bibit gulma, hama dan penyakit serta diperlukan dalam jumlah yang cukup besar. Agar dihasilkan pupuk organic yang berkualitas baik dan hemat dalam pemakainya, pupuk kandang (inthil) perlu diolah atau dilakukan dekomposisi dalam kondisi tertentu yang dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan mikroba tertentu.
Karakteristik inthil berbentuk butiran-butiran kecil, tingkat kadar air yang rendah merupakan factor yang penting dalam hal mudah dalam pengolahan dan kualitas kompos lebih baik dibanding dengan ternak yang lain, seperti sapi maupun kerbau.

Prinsip Pembuatan Kompos
Prinsip pengomposan atau composting adalah proses merubah limbah organic menjadi pupuk organic secara biologis dibawah kondisi yang terkontrol. Tujuan pengomposan limbah ternak melalui kondisi yang terkontrol adalah untuk membuat keseimbangan porses pembusukan bahan organic dalam limbah, mengurangi bau ,membunuh  biji-biji gulma dan organisme pathogen sehingga menjadi pupuk yang sesuai dengan lahan pertanian. Apabila kondisi tidak atau kurang terkontrol akan terjadi pembusukan sehingga timbul bau yang menyengat, timbul cacing dan insekta.

Membuat Kompos Dengan Biostater
Biostater yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos sudah banyak beredar dimasyarakat dengan bermacam-macam merk dagang dengan dosis dan bahan yang bermacam-macam namun sama dalam hal tujuan yaitu untuk mempercepat proses dekomposisi.
Kompos yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dosis penggunaan pada tanaman lebih hemat dibanding pupuk kandang tanpa diolah dahulu.
Kompos inthil yang dihasilkan memberikan nilai tambah pengusahaan ternak karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pengomposan.

Bahan :
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan limbah inthil kambing / domba, antara lain :
1. Inthil kambing / domba            : 1.000 kg
2. Bio starter stardec                  :     2,5 kg
3. Serbuk gergaji                        :    100 kg
4. Abu sisa pembakaran             :      50 kg
5. Kapur tohor / gamping            :      50 kg
6. Pupuk urea                            :     2,5 kg
7. Pupuk SP-36                         :     2,5 kg
8. Air secukupnya
*) Bahan-bahan tersebut boleh dikurangi sesuai ketersediaan didaerah tersebut. Minimal dapat digunakan bahan berupa kotoran dan stardec, namun semakin lengkap bahan yang digunakan semakin baik kualitas kompos yang dihasilkan.

Cara Pembuatan Kompos :
  1. Tiap bahan dibagi menjadi 6 – 8 bagian
  2. Kotoran inthil ditumpuk dengan ketinggian 25 – 30 cm.
  3. Ditaburkan biostarter, serbuk gergaji, abu dan kapur masing-masing 1 bagian sambil disiram air untuk kelembaban.
  4. Ulangi tumpukan kedua seperti no. 3 begitu seterusnya sehingga semua bahan habis.
  5. Tumpukan dibuat denganetinggian minimal 1,5 m.
  6. Tumpukan dibawah naungan untuk menghindari adanya sinar matahari langsung dan air hujan
  7. Untuk menjaga suhu dan suplai oksigen, tumpukan dibalik sekali tiap minggu
  8. Untuk menjaga kelembaban 60 %, saat membalik tumpukan dilakukan penyiraman dengan air menggunakan gembor
  9. Pada minggu ke 5 pupuk siap digunakan.
Pengemasan
Setelah kompos jadi maka selanjutnya bisa dipakai untuk memupuk tanaman, namun apabila dijual dikemas terlebih dahulu agar kelihatan praktis dan lebih rapi. Tiap kemasan berbeda-beda sesuai dengan permintaan pasar, biasanya bobot kompos tiap kemasan antara lain : 3 kg (plastic), 5 kg (plastic), 10 kg (karung) dan 25 kg (karung). (Bid. Peternakan)

Sumber : http://pertahanan.slemankab.go.id
Foto : http://www.indonetwork.co.id/

FERMENTASI JERAMI

Jerami adalah hasil ikutan limbah pertanian terbanyak diindonesia, namun kualitas nutrisinya relative rendah. Ternak ruminansia (Sapi, Kerbau, Kambing) mampu memanfaatkan jerami padi sebagai pakan basal. Pada musim kemarau jerami padi (kering) merupakan pakan ternak utama untuk daerah tertentu.Bahkan tidak jarang untuk mendapatkan jerami padi pada musim kemarau, petani terpaksa mencari keluar daerah atau membeli dengan harga yang relative mahal seperti di daerah Gunung kidul, Wonogiri, Purwodadi, Blora dan lain lain.

Sebagai sumber pakan, Jerami padi mempunyai beberapa kelemahan yaitu : daya kecernaannya rendah dan kandungan gizinyapun rendah.

Untuk meningkatkan nilai gizi jerami dengan cara :
  1. Pengolahan secara biologis dengan menggunakan jamur.
  2. Mengolah secara kimiawi dengan penambahan urea dan starbio, kostik soda (Naoh) dan Ca(OH)2
  3. Pemotongan secara fisik yaitu dengan memotong-motong menjadi partikel lebih kecil
  4. Perlakuan dengan suplementasi pakan penguat

II. FERMENTASI JERAMI

Fermentasi adalah pengawetan dalam bentuk lembab.Proses fermentasi merupakan proses anaerob sehingga perlu dihindarkan tindakan yang mengakibatkan masuknya udara.

Proses ini dilakukan dengan menggunakan probiotik sebagai starter.Starter yang dapat digunakan antaralain Starbio, Bioplas atau Koenzym.

Fungsi Fermentasi adalah perlakuan/pengawetan oleh senyawa asam yang dihasilkan oleh mikroba dan dilakukan diluar tubuh ternak.makin kuat tingkatan asamnya makin tinggi kenaikan kualitas jerami padi, namun kenaikannya sekitar 10 – 15% saja.Sehingga factor ekonomi perlu dipertimbangkan.

Indikator berhasil atau tidaknya fermentasi adalah jerami fermentasi tidak berbau ammonia( pesing) tetapi menghasilkan bau harum caramel.

Peranan Probiotik adalah untuk memecahkan selulosa menjadi nutrisi yang mudah diserap oleh tubu8h ternak.

III. SYARAT, BAHAN DAN CARA PEMBUATAN

1. Persyaratan
  • Kadar jerami padi 40 – 45 %
  • Terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.
2. Bahan
  • Jerami kering/jerami segar
  • Stater
  • Air

3. Cara Pembuatan

Untuk setiap 100 kg jerami, starter yang diperlukan sebanyak 0,5 kg dan 40 liter air.
  • Timbang jerami
  • Sediakan air
  • Timbang starter
  • Tumpuk jerami lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm.Ukuran tumpukan 2,5 mx2,5 m x 25 cm.
  • Setiap lapis siram dengan air hingga rata.
  • Setiap lapis ditaburi dengan starter hingga rata.
  • Banyaknya lapisan tumpukan sesuai dengan kebutuhan.
  • Setelah dianggap cukup, bagian atas ditutupi daun, daun kering atau daun pisang.
  • Biarkan selama 3 -4 minggu.
  • Bongkar dan angin-anginkan sebentar.
  • Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebaiknya hasil fermentasi ini dipadatkan (diPres) dengan alat Pres.
IV. PENYAJIAN KE TERNAK
  1. Jerami yang telah difermentasikan dengan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak.Jumlah pemberiannya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan.
  2. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih yaitu dengan mempuasakannya beberapa saat.Kemudian baru diberi jerami hasil fermentasi.

V. KEUNTUNGAN JERAMI FERMENTASI

Beberapa keuntungan penggunaan jerami fermentasi sebagai pakan diantaranya adalah :
  1. Dapat mengurangi biaya pakan.
  2. Dapat meningkatkan produksi ternak karena kualitas nutrisi meningkat.
  3. Penggunaan pakan dan tenaga kerja lebih efisien.
  4. Lingkungan kandang lebih sehat dan nyaman, karena kotoran ternak yang dihasilkan lebih sedikit, kering dan tidak berbau.
Sumber :
  •  Dirjen bina produksi Peternakan
  • http://blitar.blogspot.com/

Pemuliaan Tanaman Jagung dan Pembuatan Pakan Ternak

Bertempat di salah satu rumah anggota Kelompok Tani Maju Pamongan, Desa Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri diselenggarakan serangkaian acara pendidikan pemuliaan tanaman jagung dan pembuatan pakan ternak serta ditutup dengan Rapat Pimpinan Dewatn Tani API wilayah Jawa Timur pada tanggal 20-23 Desember 2008.

Desa Pamongan merupakan kawasan desa hutan dimana pola wana tani yang dikembangkan oleh petani dengan sistem hutan sosial. Disamping tegakan pohon, budidaya pertanian kawasan hutan ditanami tanaman pangan seperti padi darat (gogoh ranca) tanaman jagung lokal dan hibrida serta pemeliharaan hewan ternak potong besar seperti sapi jenis peranakan ongole (PO) dan kambing jawa.

Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tehnologi pertanian dan peternakan, API Jatim menyelenggarakan serangkaian pendidikan yang bersifat aplikatif ketrampilan berupa pengolahan limbah pertanian untuk dijadikan pakan ternak dan mengembangkan benih jagung bermutu diselenggarakan pula pendidikan pemuliaan tanaman jagung (penyilangan jagung).

Pakan Ternak Kambing
Proses pendidikan difasilitasi oleh Sugiono, seorang organizer dari Kelompok Kajian dan Pengembangan Masyarakat (KKPM 193) dan memiliki kapasitas sebagai seorang praktikan di bidang pertanian organik. Peserta pendidikan sangat antusias mendengar pemaparan dari Sugiono yang menjelaskan ruang lingkup pakan lengkap (complete feed). Menurutnya, pakan lengkap adalah ransum pakan campuran yang dibuat dari berbagai bahan pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ternak. Adapun bahan-bahan pakan tersebut yang biasa dipakai adalah; Pertama, Sumber Serat Kasar, seperti kulit kedelai (titen), tongkol jagung (jangle), pucuk tebu dan jerami padi. Kedua, Sumber energi, seperti dedak padi/katul, ampas tapioka atau gamblong, tetes tebu atau molases, dedak jagung atau empok, Ketiga Sumber Protein, seperti bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil klenteng, kulit kopi, kulit kakao/cokelat, tepung ikan dan tepung bekicot, Keempat, Sumber Mineral, Kelima, Ure, tepung tulang, cangkang telur, Kalsium dan garam dapur.

Menurutnya, kelebihan pakan lengkap adalah susunan kandungan nutrisi pakan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada ternak, hemat tenaga kerja ( 1 orang bisa menangani 100 ekor ternak), mudah dipraktekkan karena bahan-bahan tersedia dilingkungan sekitar, waktu penggemukan relatif pendek yakni 3-4 bulan (kasus penggemukan), pertumbuhan bodon badan harian ternak mencapai 150-200 gr/hari atau 6 Kg per bulan, harga relatif murah karena bahan bisa diambil dari limbah pertanian atau peternakan, penyimpanan lebih udah dan dikemas sehingga lebih praktis.

Resep Bapak Ronto, Peternak Kambing Etawa
Lebih lanjut, sugiono menjelaskan alur proses kimiawi cara pembuatan pakan dan menjelaskan arti bakteri dalam bahasa lokal dan mengapa bakteri sangat dibutuhkan dalam proses penguaraian enzimatis pembuatan pakan. Dikarenakan terlalu teknis kimia, Sugiona memberikan pengalaman dari seorang peternak kambing di wilayah perkebunan kopi Malang selatan, bagaimana memanfaatkan limbah kopi untuk dijadikan pakan kambing.

Untuk 10 ekor kambing bahan-bahan yang diperlukan kulit kopi sebanyak 8 rantang, dedak 1 rantang, tetes tebu 0,5 liter dan air secukupnya. Disediakan pula ember untuk tempat mencampur pakan, ember kecil atau baki tempat pakan dan rantang atau mangkuk. Proses pembuatannya, larutkan 0,5 liter tetes tebu dengan air 1 ember (kira-kira 7 liter) dan masukkan dedak dan kulit kopi kedalam ember. Masukkan larutan tetes tebu yang berisi kulit kopi dan dedak, aduk sampai rata. Berikan langsung pakan yang sudah tercampur kepada kambing dengan wadah baki kecil.

Untuk resep ke-dua, bahan terdiri dari gamblong sebanyak 10-12 kg, kulit kopi 2 kg, tetes tebu 0,5 liter dan air secukupnya 5-7 liter. Cara pembuatan seperti pada resep pertama.

Untuk menambah pengetahuan peserta, juga diberikan proses pembuatan pakan dengan ramuan metode natural farming ala Dr. Choo (dari Korea Selatan).
Resep Pertama, Bahan terdiri dari Suun 5 kg, ampas singkong atau ampas tahu 1kg, nutrisi ikan 1 cc, nutrisi jahe 1cc, nutrisi temulawak 1 cc, nutrisi bawang putih 1cc, mikroba II dan air 1 liter.

Cara pembuatan : bahan-bahan diatas dicampur jadi satu, nutrisi dilarutkan dengan air 1 liter, basahi adonan tersebut hingga rata, biarkan selama 3-7 hari. Setelah jadi pakan, tambahkan suun dan rumput segar yang sudah dicacah.

Setelah peserta memahami dengan seksama dan disertai berbagi pengalaman antar petani dari berbagai 9 wilayah di Jawa Timur dilanjutkan dengan praktek. Meski diguyur hujan rintik-rintik peserta antusias membuat pakan ternak dan untuk kemudian hari akan dilanjutkan dan diterapkan ditempat organisasinya masing-masing (dhink/API-link)
 
Sumber :  http://api.or.id

Sistem Ternak Kambing

 
Ternak merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat.
Manfaatnya sangat banyak, antara lain:
  • Memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat.
  • Menjadi bagian dari upacara tradisional.
  • Sebagai tenaga kerja, alat transportasi dan pengolahan tanah.
  • Memenuhi kesejahteraan masyarakat.
Jadikanlah ternak sebagai bagian dari usaha tani di tiap rumah tangga dengan memaksimalkan manfaatnya dan dikelola dengan cara-cara yang berkelanjutan, untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Ternak harus dipelihara dan dirawat dengan baik. Perhatikan kesehatannya karena perawatan ternak yang baik adalah obat yang paling mujarab bagi ternak. Sediakan selalu pakan ternak yang berkualitas baik, air yang cukup, serta kandang yang nyaman dan bersih. Hal-hal ini akan banyak membantu mencegah munculnya penyakit atau masalah apapun.

Merupakan suatu tradisi umum untuk menjaga bayi manusia tetap di rumah selama 40 hari setelah kelahiran untuk meningkatkan kesehatannya. Jika hal yang sama diterapkan pada hewan, menjaga mereka selama beberapa minggu setelah kelahiran, akan meningkatkan kemampuan bertahan hidup, ukuran, dan kesehatan ternak.

Jika ternak hidup sehat, gembira, dan berkembang biak dengan baik, mereka akan memberikan lebih banyak daging, telur, susu, dan anakan. Ini akan meningkatkan taraf hidup dan kesehatan tiap-tiap warga masyarakat. Semua jenis ternak penting, tapi dengan lebih memprioritaskan budidaya hewan yang lebih kecil akan memberikan lebih banyak manfaat daripada membudidayakan hewan yang lebih besar karena:
  • Hewan kecil lebih sering beranak.
  • Hewan kecil, termasuk ikan, menghasilkan lebih banyak daging meski dalam luas lahan dan pakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan hewan yang besar.
  • Hewan kecil jauh lebih baik untuk lingkungan.
  • Lebih sedikit daging yang terbuang, yang disebabkan hewan kecil lebih bisa disembelih kapan saja sesuai kebutuhan dibanding dengan hewan besar.
  • Unggas bisa memberikan telur.
Modul ini akan membahas berbagai jenis ternak yang bisa dipelihara dan bagaimana cara memberikan pakan, menyiapkan kandang, dan obat-obatan yang diperlukan untuk kesehatan ternak dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan tradisional, dipadukan dengan teknologi modern yang tepat. Modul ini juga akan membahas berbagai macam cara untuk memadukan atau mengintegrasikan ternak ke dalam sistem pertanian dan penghijauan, serta bagaimana memanfaatkannya sebagai tenaga kerja.

Kambing

Kambing merupakan hewan yang sangat tangguh dan mudah beradaptasi. Namun, kambing juga dapat bersifat merusak/destruktif pada tanaman dan lahan. Kelola kambing dengan baik untuk mencegah masalah-masalah tersebut.

Disarankan jumlah kambing yang lebih sedikit akan lebih baik daripada jumlah kambing yang banyak. Namun, untuk daerah-daerah yang terlampau kering, kambing merupakan hewan yang cocok diperlihara. Biri-biri juga dapat dipelihara, dengan cara yang sama seperti memelihara kambing.

Kebutuhan Kambing : air, pakan, kandang, kesehatan, naungan, pagar atau tali.

Produk Kambing : daging, susu, pupuk, uang, tenaga (pengendali gulma dan pembersih lahan), kulit.

 
Suatu sistem kambing yang sederhana bisa meningkatkan kualitas kambing sekaligus membuat lahan Anda menjadi lebih produktif. Anda dapat memulai dengan sebuah kandang kambing dan kemudian membuat lahan untuk tanaman pakan kambing. Sebuah rencana ke depan sangatlah penting. Anda dapat mengolah suatu daerah produktif yang menghasilkan bahan pangan dan obat-obatan tradisional, untuk kambing dan juga untuk manusia.

Kandang Kambing

Lantai kandang kambing harus tetap kering, meskipun di musim hujan, sehingga mudah dibersihkan. Lantai kandang kambing ini dapat dibuat dari bilah-bilah bambu di atas permukaan tanah, atau bahan lainnya. Tambahkan rerumputan kering pada lantai tempat kambing berbaring. Gantilah rerumputan itu sebulan sekali di musim kemarau, dan seminggu sekali di musim hujan. Sapulah daerah yang tidak menjadi tempat kambing berbaring tiap hari atau dua hari sekali untuk mengurangi risiko penyakit. Ketika rerumputan dalam kandang kambing itu dibersihkan, rerumputan ini mengandung pupuk kandang/kotoran kambing yang baik digunakan sebagai bahan mulsa dan kompos. Kandang kambing dapat dibuat dengan dinding, atau tanpa dinding namun dengan pagar yang kuat di sekeliling kandang. Tanamlah beberapa jenis tanaman di sekitar kandang untuk memberikan naungan sekaligus menyediakan pakan bagi kambing.

 
 
Lantai kandang kambing harus tetap kering, meskipun di musim hujan, sehingga mudah dibersihkan. Lantai kandang kambing ini dapat dibuat dari bilah-bilah bambu di atas permukaan tanah, atau bahan lainnya. Tambahkan rerumputan kering pada lantai tempat kambing berbaring. Gantilah rerumputan itu sebulan sekali di musim kemarau, dan seminggu sekali di musim hujan. Sapulah daerah yang tidak menjadi tempat kambing berbaring tiap hari atau dua hari sekali untuk mengurangi risiko penyakit. Ketika rerumputan dalam kandang kambing itu dibersihkan, rerumputan ini mengandung pupuk kandang/kotoran kambing yang baik digunakan sebagai bahan mulsa dan kompos. Kandang kambing dapat dibuat dengan dinding, atau tanpa dinding namun dengan pagar yang kuat di sekeliling kandang. Tanamlah beberapa jenis tanaman di sekitar kandang untuk memberikan naungan sekaligus menyediakan pakan bagi kambing.

Pakan Kambing

Kambing mudah diberi makan karena kambing memakan hampir semua jenis tanaman. Sering kali, kambing dibiarkan berkeliaran sendiri untuk mencari makan, sering kali dalam jumlah yang besar, sehingga sering merusak tanaman pertanian di sekitarnya.

Untuk itu, kambing bisa di kat atau membuat pagar mengelilingi daerah penggembalaan kambing, dan disediakan pakan kambing setiap harinya. Tiap ekor, kira-kira kambing memakan 10 kg daun segar. Kambing akan memakan hampir semua dedaunan, tapi beberapa jenis dedaunan kandungan gizinya lebih banyak dibandingkan dengan jenis dedaunan lainnya. Daun lamtoro, kelor, gamal, asam jawa, dan murbei, semuanya memberikan berbagai macam gizi yang diperlukan kambing.

Sistem rotasi makanan merupakan cara yang baik untuk mengelola kambing karena sistem ini dapat membantu menyediakan pakan yang teratur bagi kambing, dan tiap areal lahan dapat menyediakan pakan secara merata, misalnya (jumlah kambing per hektar tergantung pada apa yang dimakan kambing):
  • Rumput dengan kualitas baik: 3 atau 4 ekor per hektar.
  • Sawah setelah panen: 2 ekor per hektar.
  • Rumput atau gulma kualitas buruk: 1 ekor per hektar.
Jika Anda juga menyediakan pakan tambahan di luar pakan dari ketiga lahan tersebut, Anda akan meningkatkan pertumbuhan kambing. Pakan tambahan ini dapat berupa rumput berkualitas baik atau dedaunan legum. Dengan pakan tambahan, jumlah kambing per hektarnya bisa ditambah (maksimum ada 4 ekor per hektarnya).

Sumber : 
  • Yayasan IDEP ( Indonesian Development of Education and Permaculture )
  • http://www.belikambing.com
Foto : http://aishachantik.wordpress.com/


Biomethagreen Karya Dosen Unpad, Hasilkan Biogas dari Sampah Perkotaan

[Unpad.ac.id, 17/01/2011] Mengurus sampah bukanlah pekerjaan yang sederhana. Sampah yang terlalu banyak dan tak terkendali bisa merugikan bahkan membahayakan lingkungan dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Perlu ada penanganan yang komprehensif dan terpadu untuk mewujudkan lingkungan bebas sampah. Dengan sedikit sentuhan teknologi, tumpukan sampah itu bisa menghasilkan keuntungan, Biomethagreen salah satunya. Konsep yang digagas salah satu dosen Unpad ini adalah memanfaatkan sampah organik menjadi biogas yang bernilai guna.
Muhammad Fatah Wiyatna (memegang microphone) sedang menjelaskan proses kerja Biomethagreen yang beroperasi di perumahan Griya Taman Lestari, Tanjung
“Selain berupaya menyelesaikan persoalan sampah dengan mengolahnya, ini juga diarahkan kepada bidikan lain yaitu untuk menghasilkan sumber energi baru berupa biogas dan juga masalah ketersediaan pupuk. Dari hasil penelitian dan analisa kami, hasil dari pengolahan limbah ini mengandung hara yang cukup bagus dan siap serap, jadi bisa berpotensi menjadi pupuk cair,” ujar Muhammad Fatah Wiyatna, Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Unpad sekaligus penggagas konsep Biomethagreen itu saat ditemui di kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Dinamika Pembangunan (PDP) Unpad, Gedung 4 lt.2, Kampus Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (14/01). Hadir pula Ketua PDP Unpad, Rija Sudirja dan Direktur Marketing PT. Biomethagreen Lingga Lestari, Edwin Berlian.

Biomethagreen adalah konsep pengelolaan sampah di tempat, ramah lingkungan dan berdaya guna. Jika sampah sudah dikelola dari setiap sumbernya seperti pemukiman, pasar, hotel, rumah makan, rumah sakit, perkantoran dan sebagainya, maka akan sangat sedikit residu sampah yang diangkut ke TPA sehingga akan mengurangi biaya pengangkutan, pencemaran lingkungan dan lainnya.

Biomethagreen sangat cocok diterapkan dilokasi-lokasi tersebut karena proses dan tampilannya yang ramah lingkungan dan bentuknya menarik sesuai lokasi dimana instalasi itu dibangun, seperti bentuk perahu yang akan dibangun pada sebuah kafe di Jl. Sumatra Bandung.

Fatah mengatakan bahwa sebenarnya teknologi biogas bukanlah barang yang baru. Tetapi di Indonesia, penerapannya masih sebatas pada kotoran ternak. Bersama peneliti Unpad lain yang diantaranya adalah dosen Fapet Unpad Iman Hernaman, Mansyur, Tidi Dhalika, yang mengembangkan Biomethagreen untuk peternakan, dan Edy Suryadi serta Rija Sudirdja untuk agribisnis pertanian.

“Untuk sampah perkotaan belum banyak yang memanfaatkan. Saya melihat peluang itu ada, jadi kenapa tidak dimanfaatkan, “ jelas Fatah.

Teknologi ini menggunakan sistem anaerob, yaitu sistem tertutup. Bahan organik yang dimasukkan ke dalam biodigester Biomethagreen nantinya akan dirombak oleh bakteri khusus penghasil methan melalui mekanisme perombakan sehingga menghasilkan gas bio. Gas bio yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas ayam (brooder) dan energi listrik yang sangat aman dan bermanfaat.

Fatah memulai uji cobanya di tahun 2008 dengan memanfaatkan area tempat tinggalnya di Tanjungsari, Sumedang Jawa Barat. Saat itu Fatah memulainya dalam skala kecil dengan hanya kapasitas 3 m3, menggunakan 4-5 kg sampah organik per hari, instalasi ini bisa menghasilkan gas bio yang kemudian dipakai untuk keperluan bahan bakar gas sehari-hari.

Selanjutnya bersama Yayasan Saung Kadeudeuh dikembangkan dalam skala lebih besar yaitu kapasitas 8 m3 yang disediakan untuk mengolah sampah organik dari 150 KK, biogas yang dihasilkan digunakan untuk penerangan jalan umum 20 titik di perumahan Griya Taman Lestari.

Banyak yang telah mengapresiasi temuan ini, diantaranya adalah Hendra Saleh anggota Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan Listrik Negara Jawa Barat (PKBL PLN) yang mengatakan bahwa kawasan Tanjung Sari, Sumedang merupakan kawasan pertama yang menggunakan konsep Biomethagreen sehingga dapat dijadikan percontohan untuk daerah lainnya.

Selain gas bio yang dihasilkan, sludge hasil dari proses yang keluar dari biodigester ini pun berupa cairan. Limbah ini tidak mengandung bakteri penyebab penyakit dan bahan berbahaya lainnya, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk karena kandungan nutrisinya yang cukup lengkap seperti yang dibutuhkan tanaman.

Pengembangan konsep Biomethagreen ini merupakan naungan dari PT. Biomethagreen Lingga Lestari yang bekerja sama dengan beberapa lembaga seperti Yayasan Saung Kadeudeuh, Dinas Kebersihan Kota Bandung, Bank Jabar Banten, PT. PLN, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, dan PDP Unpad. Sejauh ini sudah cukup banyak demplot yang telah dibangun, yaitu di wilayah Kabupaten Sumedang, Tomang Petamburan Jakarta Selatan, Kuningan, Majalengka, dan di Bandung.

“Percontohan di Cibangkong Kecamatan Batununggal Kotamadya Bandung rencananya akan diresmikan oleh Rektor Unpad dan Walikota Bandung dalam waktu dekat ini,” ungkap Edwin.

Rija mengatakan bahwa konsep yang digagas oleh Fatah tersebut sangat cocok dengan model yang diusung oleh PDP Unpad baik pengkajian maupun penerapan. Teknologi tepat guna yang dihasilkan bisa langsung diaplikasikan kepada masyarakat. Untuk pengembangannya, PDP Unpad sedang memproses untuk membantu Biomethagreen dalam memperoleh hak paten melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) HKI Unpad, dan diharapkan dapat cepat selesai. (eh)*
Sumber : http://www.unpad.ac.id/

TEKNOLOGI MEMBANGUN DESA

Teknologi? Mendengar kata ini, pikiran Rita senantiasa seperti 'terpaku' pada high-tech. Padahal teknologi tidak selalu identik dengan high-tech dengan mesin-mesin modern yang serba terkomputerisasi. Peralatan yang sangat sederhana yang tanpa kita pernah sadari dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari pun bisa disebut pula dengan teknologi.

Dalam peradaban manusia, teknologi sudah banyak membantu kehidupan manusia hingga detik kini. Masih ingat bagaimana manusia purba yang hidup ratusan tahun yang lalu dalam menggunakan kapak yang terbuat dari pecahan batu saat hendak memotong atau megupas sesuatu. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman, teknologi dikembangkan untuk membuat hidup lebih baik, efisien, dan mudah. Penggunaan pecahan batu mulai ditinggalkan yang kemudian mulai tergantikan dengan potongan besi/baja atau sekarang kita sebut dengan pisau. Singkat kata, teknologi merupakan upaya manusia dalam membuat kehidupannya menjadi lebih sejahtera, lebih baik, lebih mudah, lebih enak dan seribu 'lebih' lainnya.

Tak bisa dihindari, manusia selalu hidup bersama teknologi. Sudah jutaan manusia yang hidupnya terbantu oleh kemajuan teknologi. Tidak hanya masyarakat yang hidup diperkotaan, masyarakat yang mendiami daerah-daerah terpencil pun kini sudah merasakan kemajuan teknologi. Bagaimana para petani yang biasanya membajak sawah menggunakan kerbau, kini mulai beralih menggunakan alat membajak dengan menggunakan mesin. Para nelayan tidak lagi melaut hanya mengandalkan tiupan angin. Mereka sudah mulai menggunakan mesin motor untuk melaut. Dengan adanya teknologi, sudah tak terhitung berapa orang warga desa yang terbantu hidupnya. Dalam bekerja, mereka semakin lebih mudah.

Hadirnya teknologi di desa, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan produksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal unggulan (local content), menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak hanya itu saja, teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam kegiatan ekonomi produktif. Teknologi membuat desa semakin maju.

Pada umumnya teknologi yang banyak diserap dan digunakan oleh masyarakat desa adalah Teknologi Tepat Guna (TTG). Ciri khas yang paling mendasar dari TTG adalah dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah, cara membuatnya sangat mudah, dan menggunakan sumber-sumber daya setempat. Jenis TTG yang banyak digunakan cenderung merupakan alat atau mesin yang menunjang sektor pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, pengolahan pangan, pengelolaan air, sanitasi, dan sampah, pengelolaan masakan, tanaman obat dan sebagainya. Secara teknis, TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Namun sayangnya ketergantungan terhadap Bahan Bakar

Minyak (BBM) makin hari semakin tinggi. Memang, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Namun jika tidak bisa dapat mengatur dalam pemanfaatan sumber energi seefisien mungkin, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Indonesia akan menjadipengimpor energi.

Maka untuk mewujudkan kemandirian energi pada tahun 2025 seperti diamanatkan dalam PP 5 Tahun 2006, sudah saatnya kita untuk mencari sumber energi alternatif/ baru. Salah satunya adalah memanfaatkan biji jarak untuk dijadikan biodiesel. Bisakah terwujud?


Berawal dari harga minyak dunia yang tinggi hingga mencapai 40 US $ per barel hingga pasokan minyak tanah di seluruh Indonesia yang mulai seret, maka dicari solusi produk baru sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditemukan biji jarak yang bisa dijadikan biodiesel. Untuk tingkat paling sederhana biji jarak bisa longsung dipakai untuk memasak dengon menggunakan kompor biji jarak. Karena fungsi biji jarak sebagai pengganti sumbu kompor don minyak.

Dalam kondisi itu, diperlukan tindokan cepat dan cermat. Maka keluarlah Pepres No.5 tentang kebijakan Energi Nasional, kemudian disusul dengan Inpres No.1 tahun 2006 tentang bahan bakar nabati. Semua itu dilakukan dalam rongka mencari bahan bakar nabati pengganti BBM. Hal ini diielaskan oleh Dra. Anna Gurning, Msi., Kasi Rehabilitasi Lingkungan pada Dirjen PMD. "Dengan dasar itulah pertengahan tahun 2006 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyorakatdan Desa (Ditjen PMD) mencetuskan Desa Mandiri Energi (DME)" jelasnya.

Meskipun dasar hukum mengenai DME sudah jelas, namun tetap saja ada hambatan. Salah satu yang menjadi masalah klasik adalah masalah perdanaan. Sehingga DME tidak bisa diterapkan secara serempak ke seluruh desa yang ada di Indonesia. "Akhirnya kami pilih lima lokasi untuk dijadikan pilot project di Indonesia," paparnya.

Pada Tahun 2007 terpilih 5 daerah yang dijadikan pilot project yaitu Banten, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggora. Tahun 2008 terpilih 5 lokasi daerah. Dan pada tahun 2009 terpilih 4 lokasi daerah DME. Ada tiga acuan yang digunakan dalam rangka penentuan desa lokasi DME, kata Anno Gurning. Pertama, data dari Badan Pusat Statistik, jumlah data miskin di Indonesia yang lebih dominan. Kedua, banyaknya lahan kritis (Badan Planologi, Departemen Kehutanan). "Ketiga, data dari departemen pertanian mengenai lahan untuk kesesuaian jarak pagar." paparnya.

Untuk menghasil pohon jarak dengan kondisi baik, Ditjen PMD melakukan kerjasama dan koordinator dengan Departemen Pertanian. Karena DME yang dimulai pada 2007 targetnya harus mencapai tiga ribu desa. Untuk membuat semangat, DME selalu melakukan lomba. Rencana ke depan adalah Ditjen PMD tidak menambah desa lagi, tapi menjadikan 14 desa pilot project menjadi desa DME. Jika lima desa saja dapat menjadi desa DME maka itu merupakan prestasi yang bagus. Untuk mencapai tujuan tersebut akan dilakukan pembinaan yang intensif. "Dengan cara kita lebih mengandalkan konsultasi dan dialog ke Pemda, agar investasi yang sudah diberikan tidak sia-sia," kata Anna Gurning.

Tahun depan, direncanakan akan dilakukan pembagian kompor biji jarak kepada warga desa. Jadi minimal desa pilot project DME sudah menggunakan kompor biji jarak. Dengan begitu akan menjadi contoh pada desa pilot project lainnya untuk menanam dan menggunakan biji jarak pagar. Untuk desa percontohan pohon jarak pagar yang buahnya dalam kondisi bagus di Desa Gunung Jati, Serang-Jawa Barat. Seandainya jarak pagar tidak termanfaatkan, tapi kondisi positifnya adalah lahan kritis sudah tidak ada karena sudah ditanam pohon jarak pagar.

Buah Jarak Primadona Energi

Ada pun mekanisme penyaluran biji jarak ke masyarakat sebagai berikut, setelah pemilihan lokasi untuk desa yang akan menjadi pilot project DME, Dirjen PMD atas nama menteri mengirim surat ke Bupati masing-masing wilayah untuk menentukan desa lokasi DME dengan kriteria yang ditentukan. "Setelah dilakukan evaluasi pada desa yang telah ditunjuk Bupati, baru program dikucurkan mulai dari memberikan buah biji jarak ke petani, memberikan upah, memberikan mesin, serta memberikan pelatihan. Hingga pemanfaatan dan pemeliharaan mesin," ucapnya.

Lantaran Ditjen PMD yang menentukan desa lokasi untuk pilot project DME maka "sense of belonging" dari masyarakat desa kurang. "Kecuali mereka yang menulis proposal untuk dijadikan desa pilot project, karena rasa memilikinya sudah ada," pungkasnya. Ada pun lahan yang diperlukan untuk menanam biji jarak adalah seluas 16 hektar. 16 Ha tersebut dibagi-bagi lagi menjadi 1 .hektar untuk pembenihan, 5 hektar untuk kebun induk serta 10 hektar untuk demonstration plot (demplot) atau area percontohan. "Tapi pada prakteknya hanya 15 hektar. Untuk 1 hektar jika cara menanamnya dengan cara monokultur dibutuhkan 1 kg biji jarak, yang akan menghasilkan 1.000 pohon. Estimasinya yong tumbuh sekitar 800 pohon," jelasnya.

Meskipun demikian pada waktu mesin akan diturunkan, pohon jarak belum berbuah serta koordinasi lintas sektor di daerah kurang. Itulah satu dari sekian kendala yang dihadapi. Akibatnya, pohon jarak tidak menghasilkan buah sesuai masa kerjanya, yaitu dalam waktu 6 bulan pohon jarak akan menghasilkan buah 250 kg dari lahan 1 hektar. "Pohon jarak akan maksimal setelah 3 tahun. Dengan catatan harus dirawat korena akan menghasilkan buah yang banyak", lanjut Anna.

BerpikirJangka Pendek

Disamping itu, tidak mudah bagi mereka untuk memberikan pemahaman tentang DME kepada warga desa. Sebab, warga desa umumnya hanya berpikir jangka pendek. "Warga desa hanya berpikir tanam, jual dan dapat uang. Mereka tidak berpikir biji jarak itu dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," sambungnya. Padahal waktu yang dipakai untuk mencari kayu bakar bisa dipakai untuk kegunaan yang lain. "Uang yang dipakai untuk koyu bakar bisa dipakai untuk kebutuhan yang lain. Semuanya itu berar+i mengurangi beban masyarakat/tuturnya. "Kami secara bertahap ingin mengubah pola pikir warga desa. Dengan ada DME, beban pengeluaran masyarakat miskin bisa berkurang. Mereka tidak menjarah dan merusak hutan untuk mencari kayu bakar. "Ini berarti warga desa sudah memberikan kontribusi untuk mengurangi pemanasan global (global warming),"pungkasnya.

Karena terbiasa dengan pikiran instan, sementara satu sisi DME merupakan proses mulai dari penyiapan lahan, penyemaian, penanaman dan perawatan, DME seakan jalan ditempat. Namun bagaimana pun, DME merupakan investasi yang harus dilakukan mulai sekarang. Dari 5 lokasi yang dijadikan pilot project poda 2007, kata Anna Gurning sudah menghasilkan. Tapi pada kenyataan sampai saat ini belum maksimal. "Ini karena koordinasi dan perhatian Pemda kepada program DME itu kurang. Mereka menganggap bahwa ini bukan program prioritas. Kalaupun bahan bakar sampai saat ini terjangkau tapi persediaannya hanya untuk 20 tahun," ujarnya. Ada pun lokasi DME yang benar-benar berhasil ada di Lampung Timur. Ini karena animo dan binaan dari Pemda sangat intensif. Timbul pemikiran baru, bagaimana caranya ke depan agar semua program dapat berjalan sebagaimana adanya karena kecenderungan untuk membuat pemahaman bahwa DME bukan program pusat melainkan merupakan program nasional.
 
Sumber : Jurnal Terpadu Depdagri
Foto : http://peternakan.unpad.ac.id/

Dari Penduduk untuk Penduduk

Penataan sistem administrasi kependudukan makin bernilai penting, apalagi setelah ada berbagai masalah dalam daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilihan anggota legislatif dan presiden. Ditambah dengan adanya peristiwa bom di Hotel J.W. Marriott dan hotel The Ritz-Carlton pada 17 Juli, yang ditengarai tersangka otak pemboman warga Malaysia Noordin M.Top dapat dengan bebas mengganti identitasnya dari satu daerah ke daerah lainnya dalam rangka membina sel-sel terornya.Arti penting kartu tanda penduduk (KTP) makin signifikan sebagai identitas seorang warga negara.

Acuan hukum untuk penerapan nomor induk kependudukan (NIK) sudah ada dalam bentuk undang-undang (UU) dan bahkan telah diperjelas dengan sebuah Peraturan Presiden (Perpres). Pasal 13 UU No 23 Tahun 2009 tentang Administrasi Kependudukan telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara wajib memiliki NIK (Ayat 1), berlaku seumur hidup (Ayat 2), dan dicantumkan dalam setiap Dokumen kependudukan dan dijadikan dasar penerbitan paspor, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak, polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Ayat 3).

Dengan demikian NIK harus dapat digunakan dikantor-kantor penerbitan dokumen resmi yang tersebut di atas. Dasar hukum ini menekankan pentingnya NIK yang betul-betul valid dan terverifikasi beserta seluruh data-data penunjangnya. Pasal 6 Perpres Nomor 26 Tahun 2009 menjabarkan lagi bahwa blangko KTP berbasis NIK itu harus memuat kode keamanan dan rekaman elektronik yang digunakan sebagai alat verifikasi jati diri dalam pelayanan publik. Dalam pasal berikutnya (Pasal 7), diterangkan lebih lanjut bahwa rekaman elektronik yang dimaksud adalah biodata, pas foto, dan sidik jari seluruh jari tangan penduduk yang bersangkutan.

SMART CARD

Agar lebih mendetail, perlu ditelaah satu persatu ketentuan Perpres ini. Tentang biodata, mungkin dapat dilihat di Pasal 60 UU No. 23 bahwa biodata paling tidak (paling kurang) mengandung keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, dan jati diri lainnya secara lengkap, serta perubahan dan peristiwa penting yang pernah dialami. Ini bisa diperkirakan memerlukan 1 kilobyte (kb) memori.

Kemudian untuk pas foto, menurut standar ICAO (International Civil Aviation Organization), menggunakan ISO/EIC CD 19794-5, untuk 35 x 45 mm diperkirakan akan memerlukan 8-15kbytes. Untuk sidik jari dapat diperkirakan satu sidik jari memerlukan 1 kb. Seluruh jari membutuhkan 10 kbyte. Jadi totalnya kebutuhan memori EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) kira-kira 32 kb. Sebagai perbandingan, kartu identitas Malaysia (MyKad) sebelum 2002 juga mempunyai 32 kb dan setelah 2002 ditambah menjadi 64 kb.

Di dalam praktiknya, national ID card yang berbentuk smart card bisa digolongkan atas dua macam berkaitan dengan pembacaan datanya oleh mesin. Bentukyang pertama adalah contact smart card yang menggunakan pada kontak dari emas yang terlihat di atas kartu. Bentuknya hampir mirip seperti SIM card yang biasa digunakan di telepon seluler. Bentuk yang kedua adalah contactless (nirkontak), yang biasanya menggunakan RFID (radio frequency identification) di dalamnya terdapat antena khusus.

Industri dalam negeri, jika mengikuti ketentuan Perpres 13 Tahun 2009 yaitu jumlah sidik jari yang harus diambil adalah semua jari, kartu identitas elektronik Indonesia haruslah memiliki EEPROM yang cukup besar (minimal 32 kb).

Kemudian pilihan apakah nanti kartu identitas ini berbentuk kartu kontak langsung atau contactless tentu harus memperhatikan situasi di lapangan dan melalui survei yang saksama, tidak hanya dari studi literatur. Kalau kita ingin menerapkan penggunaan kartu identitas elektronik ini di semua lembaga pelayanan publik nantinya, kurang praktis jika kita memerlukan kunci keamanan yang terlalu rumit atau bahkan jika harus menggunakan pin seperti kartu bank saat mengambil uang.

Sebelumnya sempat disinggung tentang MyKad yang menjadi proyek nasional Malaysia. Proyek ini dilaksanakan oleh IRIS, sebuah perusahaan hi-tech Malaysia yang berkedudukan di Kuala Lumpur. Perusahaan ini menurut data yang tertera di laman webnya memiliki 570 karyawan dan fasilitas seluas 330.000 kaki persegi. Malaysia berhasil mengembangkan kemampuannya dalam teknologi smart card dari skala riset hingga skala pasar dengan memanfaatkan momentum kartu identitas nasional elektronik yang proyeknya bernilai 276 juta ringgit Malaysia atau Rp 768 miliar. Penduduk Malaysia tidak sebanyak penduduk Indonesia, kira-kira hanya seperdelapannya. Dapat dibayangkan betapa "basah" proyek kartu identitas elektronik nasional ini.

PROYEK VITAL

e-KTP ini proyek vital karena menyangkut kepentingan sehari-hari rakyat, menghindari kejahatan akibat perpindahan warga yang tak terkontrol, dan mengetahui apakah data pajak dan data jaminan sosial dapat diperbarui setiap saat. Sekali lagi, ini vital. Pasar Indonesia jauh lebih besar daripada pasar Malaysia, perputaran modal di dalamnya juga jauh lebih besar.

Industri dalam negeri, terutama industri manufaktur elektronika haruslah dilibatkan dalam sebagian besar pengerjaannya. Kemungkinan keterlibatan vendor asing tentu tidak perlu dihindari, tapi harus bekerjasama dengan vendor lokal. Industri nasional memiliki kemampuan desain chip, perancangan sistem operasi, pembuatan kartu, pembuatan mesin pembaca, dan lain-lain.

Memang suatu industri dalam perjalanannya akan memerlukan learning curve, akan tetapi penyempurnaan itu tetap harus dimulai. Sekali titik kritis sebuah ekosistem manufaktur elektronika tercapai, memeliharanya secara berkesinambungan dengan inovasi yang berorientasi konsumen tentunya dapat berjalan.
 
Sumber : http://www.depdagri.go.id/

Paket RUU Pemerintahan Daerah Diajukan Juni 2011

Jakarta, Kompas – Pemerintah berencana mengajukan rancangan paket undang-undang pemerintahan daerah kepada DPR pada Juni 2011. Saat ini draf RUU masih dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah direvisi menjadi tiga, yakni RUU tentang Pemerintahan Daerah, RUU Pemilihan Kepala Daerah, dan RUU tentang Desa. Dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Senin (4/4), Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, ketiga RUU itu akan disampaikan bersamaan kepada DPR. ”Proses harmonisasi diharapkan selesai April dan Mei diupayakan sudah ada ampres (amanat presiden) sehingga kemungkinan Juni sudah diajukan ke DPR,” kata Gamawan.

RUU Pemerintahan Daerah merumuskan 22 isu strategis, misalnya, pembentukan daerah otonom, pembagian urusan pemerintahan, daerah berciri kepulauan, pemilihan kepala daerah, serta peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.

Selain mengatur pemilihan gubernur oleh DPRD dan pemilihan langsung hanya untuk pilkada bupati/wali kota, RUU Pilkada juga memuat klausul bahwa pemilihan hanya dilakukan untuk kepala daerah saja. Adapun wakil kepala daerah adalah seseorang yang diangkat Menteri Dalam Negeri untuk membantu pelaksanaan tugas kepala daerah.

RUU tentang Desa mengatur antara lain pembentukan desa, kewenangan desa, hak dan kewajiban desa, penyelenggaraan pemerintahan desa, serta badan usaha milik desa.

Menanggapi materi draf RUU, anggota Komisi II DPR, Malik Haramain, berpendapat, seorang yang berstatus tersangka pun dilarang menjadi calon kepala daerah. Kenyataannya, kasus semua bupati/wali kota yang berstatus tersangka berlanjut sampai ke pengadilan. Hal ini akan menjaga efektivitas pemerintahan. Hal itu karena kepala daerah berstatus tersangka akan bolak-balik memenuhi panggilan pemeriksaan dan legitimasinya akan menurun. (INA/NTA)

Sumber : 
  • Kompas 
  • http://web.ppdi.or.id/
Gambar : Monitor indonesia

Sudarko : PPDI Dipanggil Menakertrans

BANYUMAS-Setelah Tim 5 Nasional melakukan kordinasi dengan jajaran menteri di tingkat pusat beberapa hari lalu, PPDI Banyumas yang masuk sebagai Tim 5 Nasional bersama dengan Purbalingga, Purworejo, Kebumen dan Tegal dipanggil kembali oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs HA Muhaimin Iskandar MSi Kamis (7/4) besok. Tim 5 Nasional dipanggil untuk melakukan kordinasi matang dan menggodok tentang proses RUU Desa agar segera masuk ke DPR.

Tak cuma bertemu dengan menteri tenaga kerja dan transmigrasi, Tim 5 Nasional juga dijadwalkan bertemu dengan Komisi III DPR untuk membahas permasalahan anggaran. “Kita dipanggil kembali oleh Menakertrans dan Komisi III Bidang anggaran di Jakarta. Kita siap melakukan kordinasi matang,” ucap Sudarko, Ketua PPDI Kabupaten Banyumas yang juga Staf Kasi pembangunan Desa Somakaton, Kecamatan Somagede, Banyumas.

Hasil kordinasi di Jakarta, terang Sudarko, seperti mengutip Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, apabila pemerintah tidak memasukan klausul RUU desa, maka DPR akan mengusulkan pasal tersendiri. Sebab, RUU bisa berasal dari ekskutif maupun legislatif.

Sudarko mengatakan, pemerintah sudah banyak memberikan fasilitas kepada PNS/Aparatur Negara, PGRI dengan sertifikasi, dan Polri, TNI, serta pegawai departemen lain dengan remunerasi. “Sekarang, saatnya perangkat desa yang merupakan Pegawai Nanging Sengsara (PNS) perlu mendapatkan perhatian pemerintah,” ucap Sudarko saat berada di ruang tamu kantor Radar Banyumas kemarin.

Menurut Sudarko, Menkokesra Hatta Radjasa juga sudah mengkordinir menteri terkait untuk segera memasukan klausul PNS perangkat desa ke RUU Desa. Kepada segenap jajaran PPDI Kabupaten Banyumas, Sudarko mengimbau dan meminta tenang dan jangan terpengaruh dengan provokasi yang tak bertanggungjawab. (ttg)

Sumber : 
  • Radar Banyumas 
  • http://web.ppdi.or.id
Gambar : wartanews

Sosialisasi Jamsostek Bagi Kepala Desa Dan Perangkat Desa

BANJARNEGARA-sebanyak 70 peserta yang terdiri dari Camat, Kepala Desa dan perangkat desa serta Dinas terkait, Senin (28/3) mengikuti sosialisasi jaminan sosial tenaga kerja di Aula Sasana Bhakti Praja Banjarnegara . Sosialisasi tersebut di buka oleh Wakil Bupati Banjarnegara Drs. Soehardjo MM. Kepala Kantor Jamsostek Cabang Purwokerto Sugeng Riyono dalam kesempatan tersebut mengatakan tujuan utama dari jaminan sosial tenaga kerja adalah memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin ,hari tua dan meninggal dunia.

“Pengertian tenaga kerja dalam hal ini adalah seorang yang mampu menghasilkan barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,”kata Sugeng Riyono

Pada kesempatan yang sama Wabup Soehardjo mengatakan berdasarkan pengertian jamsostek maka kepala desa, perangkat desa berhak mendapatkan perlindungan jaminan sosial sesuai dengan undang-undang no.3 tahun 1992, manfaat yang diperoleh dari program jaminan sosial tenaga kerja, kepesertaaanya sesuai dengan jenis program yang didikuti.

“Jamsostek memberikan berbagai jenis jaminan seperti jaminan kecelakaan, jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Untuk jaminan kesehatan di Banjarnegara Jamsostek telah bekerja sama dengan PT. Askes lewat program jaminan kesehatan masyarakat umum (PJKMU) bagi kepala desa dan perangkat desa non PNS,” lanjutnya.

Lebih lanjut Soehardjo menjelaskan sosialisasi jamsostek juga dimaksudkan agar kepala desa dan perangkat desa akan lebih tahu secara rinci tentang program apa saja yang dikelola oleh jamsostek.

“Saya minta saudara dapat mengikuti semua penjelasan yang disampaikan oleh PT. jamsostek sehingga tahu yang diperoleh dari mengikuti Jamsostek,” tambah Soehardjo.*** (anhar)

Sumber: 
http://web.ppdi.or.id/

CERAMAH TEMATIK GUBERNUR JAWA TIMUR Dr. H. SOEKARWO

Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo memberikan paparan dan ceramah tematik kepada peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II dan III di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur Jl Balongsari Tama Surabaya pada hari jumat, 25 Maret 2011. Selama dua jam lebih Soekarwo memaparkan kondisi umum Jawa Timur saat ini, struktur perencanaan pembangunan, evaluasi kinerja, permasalahan yang sedang dihadapai dan strategi yang ditetapkan. Dikatakan Gubernur, kondisi umum Jawa Timur saat ini jumlah penduduknya 37.476.011 orang dengan laju pertumbuhan penduduk 0,49 persen, sementara kepadatan pendudu 782/km2. Jawa Timur yang mempunyai pelabuhan besar di Tanjung Perak Surabaya merupakan pintu gerbang pergerakan barang dan jasa ke/dari kawasan Indonesia Timur. Struktur perencanaan pembangunanannya Jawa Timur yang merupakan pusat agrobis terkemuka, mampu bersaing secara global yang berkelanjutan saat ini sedang menuju masyarakat Jawa Timur makmur tetapi beraklak dalam kerangka NKRI. Misinya “ Mewujudkan makmur bersama wong cilik melalui APBD untuk rakyat “. Pembangunan Jawa Timur antara lain memprioritaskan peningkatan akselebilitas dan kualitas pelayanan pendidikan. Selain itu juga peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan serta perluasan lapangan kerja, peningkatan efektifitas pengurangan kemiskinan.
Ditekankan Gubernur, agar semua target pembangunan tercapai, perlukan adanya komitmen pada semua stakeholde melalui perannya masing-masing dalam merealisasikan strategi pepercepatan pencapain. Target Indikator kinerja utama Prpvinsi Jawa Timur pada 2011 diutamakan pada sektor kenyamanan berinvestasi, reformasi birokrasi terkait pelayanan perijinan. Kemudian target utamanya kebijkan fiskal yang berpihakkepada rakyat, khususnya pada pelayanan sosial dasar, pendidikan dan kesehatan.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov Jawa Timur Drs Saiful Rachaman MM MP.d, mengatakan, Diklat kepemimpinan tingkat II angkatan 23 yang akan berlansung selama 10 minggu dikuti oleh 143 orang peserta terdisi dari laki-laki 122 orang dan perempuan 21 orang. Para peserta tersebut berasal dari istansi pusat, daerah dan istansi vertikal dari seluruh Indonesia.
Para peserta terdiri dari lembaga pemerintah non Kementerian, Kementerian hukum dan ham 7 orang. Badan pengawas keuangan dan pembangunan 3 orang, Kementerian kejaksaan RI 10 orang dan BKKBN 1 orang. Diklat kepemimpinan ini mengambil tema ” Akselerasi sinergi istansi pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan “.

Sumber : http://www.bandiklatjatim.go.id

Kabar Gembira Bagi UMKM - KUR Rp 20 Juta Tanpa Agunan

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dr Sjarief Hasan menegaskan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 20 juta tidak menggunakan agunan (jaminan). Hal ini untuk menolong masyarakat mendapatkan modal usaha.

"Sebanyak Rp 20 juta tidak pakai agunan, di atas Rp 20 juta pakai," jelas Sjarief kepada wartawan di sela-sela acara peresmian pembukaan kantor PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan, dengan tema mencanangkan program pengembangan Kapasitas usaha UMKM dan Koperasi se-Sumut, Kamis (17/2) malam.

Pada kesempatan itu dia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan dana senilai Rp 18 triliun untuk program KUR tahun 2011, untuk pemberdayaan usaha koprasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Selain itu, pemerintah juga memberikan dana penjaminan KUR senilai Rp20 triliun.

Sjarief Hasan mengatakan, komitmen pemerintah terhadap pelaku koperasi dan UMKM sangat tinggi, mengingat berdasarkan laporan yang ada, pelaku koperasi dan UMKM memiliki porsi yang sangat luar biasa.
Dijabarkannya, saat ini terdapat sebanyaj 52,7 juta unit usaha masyarakat bergerak di bidang sektor UMKM. Nah, dari itu saja, pengusaha mikro (kecil) ada 52,2 juta unit. Sementara pengusaha nasional hanya 4.677, dan koperasi ada 177.485 unit. "Betapa kuatnya struktur ekonomi kita," katanya.

Untuk itu, sambungnya kembali, pemerintah sangat menyadari bahwa bila Indonesia ingin betul-betul sejahtera, maka pelaku koperasi dan UMKM yang harus didorong, agar perekonomian bisa maju. "Karena UMKM ini sangat tahan terhadap prodak impor, begitu juga dengan masalah-masalah ketahanan pangan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini sangat komit," sebutnya.

Sjarief menjamin, bila dana KUR dapat terserap dengan baik, maka hasilnya akan sangat membantu mengurangi angka kemiskinan dari angka 13,3 persen, menjadi 12 persen di tahun 2011, dan ditargetkan pada 2014, mencapai angka delapan persen.

"Di kementerian koperasi dan UMKM, juga ada program untuk badan layanan umum (blu), itu namanya dana bergulir. Jadi pada dasarnya komitmen pemerintah sangat betul-betul tinggi, terhadap pelaku usaha koperasi dan UMKM," tandasnya. [.harian-global.com]

Menristek Dorong LPPNU Intermediasi Hasil Litbangyasa Ke Masyarakat

Menristek Suharna Surapranata mendorong Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) menjalankan peran intermediasi hasil-hasil penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) para peneliti Indonesia agar dapat dinikmati masyarakat, terutama petani, peternak dan nelayan. Pasalnya, selama ini banyak hasil litbangyasa hanya jadi dokumen tanpa dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat luas.

''Peneliti itu ibarat menara gading karena produk risetnya kurang dirasakan masyarakat. Padahal, mayoritas peneliti ada di sektor pertanian, termasuk anggaran litbang pertanian sudah lebih dari Rp 1 triliun. Di sini perlu peran intermediasi LPPNU agar hasil-hasil penelitian itu bisa dimanfaatkan masyarakat petani kita yang jumlahnya mencapai 40% penduduk negeri ini,'' ujar Suharna saat menerima pengurus PBNU dan LPPNU di Jakarta, Senin (4/4).

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua PBNU, Maksum Mahfoedz, Sekjen PBNU, Marsudi Syuhud dan Ketua LPPNU, Ahmad Dimyati. Sementara, Menristek didampingi Staf Ahli bidang Pangan dan Pertanian, Masrizal, dan Staf Khusus bidang Kerjasama Iptek, Ade Komara.

Menurut Menristek, persoalan iptek yang cukup mencolok di Indonesia adalah pemanfaatan hasil riset dan tumpang tindihnya riset. Kemenristek mencoba mengatasi persoalan ini dengan melakukan beberapa hal yaitu menata sumber daya peneliti dan mengarahkan riset atau penelitian kepada hal-hal yang dibutuhkan masyarakat serta mensinergikan penelitian atau riset yang tersebar di berbagai lembaga dan kementerian.

Penataan sumber daya peneliti dilakukan dengan prioritas utama meningkatkan kesejahteraan peneliti. ''Sekarang ini gaji profesor riset masih kalah dengan gaji guru SMP. Karenanya, kita sedang mengupayakan kepada Kementerian keuangan adanya penyesuaian pendapatan mereka setara dengan eselon I. Insya Allah, tahun depan sudah bisa terlaksana,'' papar Menristek.

Sementara, dalam mengarahkan dan mensinergikan penelitian atau riset, upaya-upaya secara intens dilakukan melalui berbagai forum, seperti di Dewan Riset Nasional atau pun di Komite Inovasi Nasional. Harapannya, selain riset diarahkan sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga adanya sinergi berbagai riset yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga litbang sehingga semakin besar kemanfaatannya bagi masyarakat luas.

Menurut Menristek, hingga kini berbagai riset tentang pangan sudah banyak dilakukan. Namun, sedikit sekali yang termanfaatkan karena kurangnya disseminasi hasil-hasil penelitian tersebut ke masyarakat. Karenanya, harus ada aktor-aktor pembangunan yang mau mengawal hasil-hasil penelitian tersebut agar bisa dimanfaatkan. ''Salah satunya melalui lembaga atau kelompok masyarakat yang ikut mendorong terjadinya disseminasi hasil penelitian. Saya melihat LPPNU bisa mengambil peran itu,'' ujar Menristek.

Sementara, Ahmad Dimyati menjelaskan pihaknya akan berupaya memainkan peran tersebut melalui kerjasama dengan beberapa lembaga dan kementerian. ''Kita sudah melakukan MOU dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan sekarang kita akan tawarkan dengan Kemenristek agar semua hasil-hasil penelitian tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,'' ujar Dimyati.

Ihwal ini juga dibenarkan Ketua PBNU, Maksum Mahfoedz, yang melihat pentingnya hasil-hasil penelitian bisa dirasakan oleh masyarakat. Ia mengaku miris saat menjadi dewan juri Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Indonesia (AKLI). Dari 15 penerima anugerah, 11 penerima riset atau penelitiannya terkait bidang pangan. ''Namun, kita lihat saat ini persoalan ketahanan pangan masih seperti ini,'' katanya.

Kunjungan pengurus PBNU dan LPPNU terkait dengan rencana Rembug Nasional Industri Hayati yang akan digelar pada 22-25 April 2011 di Jakarta. Agenda yang akan membincangkan berbagai persoalan pembangunan pertanian, perikanan, kehutanan dan lingkungan hidup yang memadukan pendekatan ilmiah dan spiritualitas.

Selain dihadiri para pengurus LPPNU se Indonesia, jaringan pengamat dalam dan luar negeri serta para duta besar negara sahabat. Beberapa menteri yang dijadwalkan hadir dan memberi arahan antara lain Menristek, Mentan, Menhut, dan Menteri Kelautan dan Perikanan. (bhh/am/humasristek)
 
Sumber : http://www.ristek.go.id/

BPR DELTA ARTHA BUKA KANTOR KAS

Untuk mendekatkan pelayanan kepada nasabah, BPR Delta Artha milik Pemkab Sidoarjo, awal Maret kemarin, membuka kantor kas di pasar Larangan Sidoarjo.

Disampaikan Dirut BPR Delta Artha, M.Amin, Rabu (23/3), dengan adanya kantor kas di tempat itu, masyarakat sekitar tidak perlu jauh-jauh bila akan bertransaksi di kantor pusat BPR Delta Artha di jl A. Yani Sidoarjo.

Menurut Amin, banyak nasabah potensial di sekitar kantor kas tersebut. Yakni para pedagang pasar Larangan.

Di kantor kas itu, menurut Amin, nasabah juga bisa mengajukan kredit dan menabung. Bagi pedagang kecil, bisa mengajukan kredit mulai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Sedangkan pedagang yang punya conter, bisa mengajukan kredit lebih dari itu.

‘’ kita utamakan warga Sidoarjo,’’ kata Amin.

Selain memberikan kredit kepada UMKM, BPR Delta Artha juga punya produk tabungan. Yakni simpanan fasilitas pelajar (Sifajar ). Setoran awalnya Rp 5 ribu. Dan tabungan masyarakat menuju sejahtrea ( Tamara), setoran awalnya Rp 10 ribu.

Diakui Amin, disekitar kantor kas BPR Delta Artha itu, banyak terdapat BPR-BPR swasta. Tetapi BPR Delta Artha menurut Amin akan bersaing secara sehat.

Malah pada tahun 2011 ini, BPR Delta Artha, lanjut Amin, akan kembali memperlebar sayabnya dengan membuka kantor cabang di kec Krian.

Berbagai upaya yang dilakukan BPR Delta Artha tersebut, dtegaskan Amin, bahwa BPR Delta Artha kini bukan hanya notebene melayani kalangan PNS Sidoarjo saja. Tetapi juga masyarakat umum.

Dari rekapan data, saat ini jumlah nasabah BPR Delta Artha justru lebih banyak masyarakat umumnya. Dari kurang lebih 15 ribu nasabah, sebanyak 60 % masyarakat umum dan 40 % PNS.

Disampaikan Amin, dalam beberapa waktu ini ia sedang memikirkan adanya penyediaan fasilitas ATM. Sebab merupakan pelayanan kepada nasabah. Karena itu masalah tersebut menjadi salah satu bahasan dalam rencana kerja tahun 2011 ini.

Namun ia mengakui belum bisa mewujudkan, sebab masih harus mempertimbangkan cost dan benefitnya. Sehingga ia tidak bisa tidak grusa-grusu.

Sebagaimana diketahui, BPR Delta Artha ini menurut sumber data di Bank Indonesia (BI), masuk dalam 10 BPR yang memiliki aset terbesar, dari 1711 BPR yang ada di Indonesia. Juga masuk dalam 10 besar BPR berkinerja baik dengan predikat sangat bagus.

Dalam 3 tahun terakhir ini, setoran BPR Delta Artha kepada daerah mengalami peningkatan. Bila tahun 2008 sebesar Rp 2.60 M, pada tahun 2009 menjadi Rp 3.77 M atau ada peningkatan sebesar 45 prosen. Sementara dari laba, tahun 2008 sebesar Rp 5.78 M, tahun 2009 menjadi Rp 7.76 M atau ada peningkatan 34.32 prosen. (ali)

Sumber : http://www.sidoarjokab.go.id/

7482 RTSM TERIMA DANA PKH

Pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I di Kabupaten Sidoarjo sudah dilakukan pertengahan Maret kemarin. Ada sebanyak 7.482 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang telah menerimanya.

Disampaikan Kasie Bina Lembaga Sosial Dinsosnakertrans Kab Sidoarjo, Rupiyatun, kemarin, PKH di Sidoarjo diberikan kepada RTSM di 11 kecamatan. Sedangkan 7 kecamatan hingga kini belum direalisasikan oleh pusat.

7 kecamatan tersebut diantaranya Sidoarjo, Porong, Tanggulangin, Jabon, Taman, Tulangan dan Candi.

Menurut Rupiyatun, dalam setiap rakor di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten, ke 7 kecamatan tersebut selalu diusulkan agar dapat menerima dana PKH. Apalagi di dalam 7 kecamatan tersebut, terdapat 2 kecamatan yang wilayahnya menjadi korban lumpur lapindo.

"Yakni kecamatan Porong dan Jabon,’’ kata Rupiyatun.

Dana PKH ini kata Rupiyatun sangat penting bagi RTSM. Sebab bisa bermanfaat untuk biaya pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan balita dan menyekolahkan anak mulai dari SD hingga SMP.

Karena pentingnya dana PKH ini, ia berharap kepada RTSM agar tidak sampai menyalahgunakan biaya yang diberikan tersebut. Misalnya untuk keperluan lain. Misalnya membeli televisi.

"Insya ALLAH di Sidoarjo tidak sampai ada,’’ ujarnya.

Tetapi meski demikian, ia mengakui di 11 kecamatan rata-rata masih ada RTSM yang melanggar sanksi komitmen PKH. Yakni bila ibu hamil tidak rutin memeriksakan kehamilan, tidak rutin membawa balita ke Posyandu dan anak-anaknya jarang masuk sekolah.

"Kalau seperti itu, biasannya dana PKHnya dipotong oleh Pusat,’’ kata Rupiyatun.

Dalam rapat koordinasi PKH, baru-baru ini, disampaikan, oleh Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sidoarjo, Hadi Mulyanto SH MM, Kec Krian pada tahun 2010 lalu merupakan wilayah yang RTSM nya paling banyak mendapat sanksi komitmen pembayaran PKH. Jumlahnya ada 92 RTSM. Diharapkan tahun 2011 bisa berkurang

Program ini menurut Hadi penting, karena itu pelaksanaannya harus berhasil. Program ini memberi bantuan kepada RTSM baik di bidang pendidikan maupun bidang kesehatan. Agar anak-anak RTSM bisa sekolah dan hidup dengan sehat.

Sementara itu disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Sidoarjo, Drs Sumarbowo, tidak semua daerah di Jawa Timur melaksanakan program PKH ini. Di Sidoarjo sudah dimulai sejak tahun 2007 lalu.

Di Sidoarjo menurutnya masih ada jatah RTSM untuk mendapatkan dana PKH. Karena itu minta kepada masyarakat untuk segera melaporkan bila ada keluarga yang masuk kategori RTSM. (ali)

Sumber : http://www.sidoarjokab.go.id/

Cabai Rawit dan Manfaatnya

Cabai Rawit(Capsicum frutescens L.)
 
Sinonim :
C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb.

Familia :
solanaceae.




Uraian :
 
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
 
NAMA DAERAH 
  • Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane (Simelungmz), lada limi (Nias), l. mutia (Melayu). 
  • Jawa: cabe rawit, c. cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l. setan, l. cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). 
  • Nusa Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). 
  • Sulawesi: kaluya kapal (bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi (Buol), lada masiwu (Baree), l. marica, l. capa, laso meyong (Mak.),1. meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado). 
  • Maluku: Abrisan kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata (Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi (Amahai), karatuba manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda), rica gufu (Ternate). 
  • Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik). 
 
NAMA ASING La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne (P), piment enrage, guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I). 
 
NAMA SIMPLISIA Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
 
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. 
 
Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. 
 
Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik). 
 
Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).

Pemanfaatan :
 
BAGIAN YANG DIGUNAKAN 
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang. INDIKASI Cabai rawit digunakan untuk : menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, migrain. 
 
CARA PEMAKAIAN 
  • Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil. 
  • Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). 
  • Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul. 
 
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT 
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh) Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan. Sakitperut Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit. Rematik Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Frosbite Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit. 
 
Catatan: 
 
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit. Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat. 
 
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati. 
 
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Komposisi :
  • Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. 
  • Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik. 
Sumber : http://www.iptek.net.id

Memilih dan Menyimpan Buah Tomat


Bagi negeri kita yang sepanjang tahun panas dengan kelembaban tinggi, buah tomat mengalami respirasi yang tinggi, sehingga tanamannya cepat berbuah dan cepat pula masak. Konsekuensinya, kita sulit memperoleh buah tomat yang besar-besar seperti tomat produksi New Zealand, Australia, atau Amerika Serikat, yang banyak kita temukan di beberapa supermarket. Karena, begitu semua kandungan buahnya telah terisi, sebelum mencapai ukuran yang maksimal, buah tomat kita segera memasuki masa pemasakan atau disebut ripening.
 
Sesuai dengan sifatnya ini, maka membeli buah yang masih hijau namun ukuran buahnya telah maksimal, merupakan pilihan yang baik untuk memperpanjang umur simpannya, karena nilai gizinya tidak berbeda.
 
Apakah ini berarti nilai gizi yang dikandung tomat kita lebih rendah dari pada tomat-tomat impor? Tentu saja tidak. Karena sesuai dengan “kodrat”nya, tanaman tomat termasuk tanaman yang selektif dalam menyerap unsur hara. Apabila kekurangan salah satu unsur hara, tanaman ini akan memperkecil buahnya, namun tidak mengurangi senyawa-senyawa gizi yang dibentuknya.
 
Respirasi buah tomat ini terus berlangsung ketika telah dipetik. Proses respirasi yang menyebabkan pembusukan ini terjadi karena perubahan-perubahan kimia dalam buah tomat dari pro-vitamin A menjadi vitamin A, pro-vitamin C-menjadi Vitamin C, dan dari karbohidrat menjadi gula, yang menghasilkan CO2, H2O, dan ethylen. Akumulasi produk-produk respirasi inilah yang menyebabkan pembusukan.
 
Namun sesuai ‘kodrat’-nya pula respirasi ini tidak dapat dihentikan, hanya bisa dihambat, yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan kelembaban rendah. Penyimanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam almari es, namun di tempat ini kelembabannya tinggi mengingat barang-barang yang mudah menguap juga tersimpan di sini, sehingga proses respirasi tidak dapat dihambat dengan baik.
 
Cara lain adalah mengurangi timbunan produk-produk respirasi. Penghambatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Buah-buah tomat impor yang kita dapati di beberapa supermarket atau galael di Semarang ini, biasanya dibungkus dengan plastik polyethilen. Cara ini cukup baik, karena cukup efektif menekan pembentukan CO2 dan H2O. Namun ‘poly-ethilen’ ini akanberreaksi dengan ‘ethylen’ yang dihasilkan buah tomat, membentuk ‘ethylen’ rantai panjang yang mudah beraksi dengan lapisan lilin kulit tomat, sehingga sampai batas tertentu kurang baik bagi kesehatan, kecuali bila kulitnya “dikupas”.
 
Bahan kemasan lain buah tomat impor adalah plastik polyethilen shrink film atau plastik mengkerut, yang terlihat lebih “bergengsi”, karena harganya lebih mahal. Tetapi sesuai dengan sifat reaksi ethylen tersebut, kemasan ini lebih kurang baik bagi kesehatan karena kontak langsung kulit buah dengan bungkus lebih banyak.

Di Australia biasanya digunakan bungkus plastik polyethylen biasa dengan buntalan kecil di dalamnya yang berisi KMNO4. Pengemasan ini lebih aman karena KMNO4 sangat efektif menyerap ethylen. Namun akibatnya, harga tomatnya jauh lebih mahal, karena harga KMNO4 dan pembungkusnya, yang harus semipermeabel ini, sangat mahal.
 
Cara paling mudah, murah, dan aman bagi tomat-tomat dalam negeri adalah adalah menyimpannya dalam kotak kayu yang higroskopis sehingga dapat menyerap H2O dan di bagian bawahnya diberi kapur tohor atau Ca(OH)2 untuk mengikat CO2, serta disimpan di tempat yang kering dan teduh sehingga penimbunan ethylen dapat ditekan. Bila buah tomat yang disimpan masih berwarna kehijau-hijauan, penyimpanan dengan cara ini dapat menahan kesegaran buah tomat sampai 2 minggu. (SM)
 

Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

Pelarangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah Indonesia di Jawa Timur

Surabaya, JDIH Jatim: Usai kajian dengan Forum Pimpinan Daerah Jawa Timur dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pelarangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah Indonesia.

Gubernur Soekarwo mengatakan dikeluarkannya SK tersebut di Jawa Timur merupakan bentuk tanggungjawab Gubernur selaku kepala daerah dalam memberikan jaminan stabilitas keamanan di Jawa Timur.

“(Kami) melarang aktivitas jemaah Ahmadiyah Indonesia yang dapat memicu dan atau menyebabkan terganggunya keamananan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur. Jadi, Gubernur berhak masuk di posisi ini, karena menyangkut ketertiban dan keamanan di Jawa Timur dan memang itu tanggung jawab Gubernur,” ujar Gubernur Soekarwo.

Meski kurang puas dengan keluarnya SK di Jawa Timur, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur menghargai upaya pemerintah untuk mencegah gejolak masyarakat yang menolak keberadaan Ahmadiyah.

Ketua MUI Jawa Timur Abdussomad Bichori mengatakan para ulama akan terus berupaya membawa kembali penganut Ahmadiyah ke ajaran yang menurutnya benar, sambil menghimbau umat Islam di Jawa Timur untuk tetap mengutamakan kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat.

“Kami mengharapkan agar Ahmadiyah itu kembali kepada jalan yang benar, artinya mereka teman-teman kita semua. Kalau mereka sudah sholat, sudah puasa dan sebagainya itu seperti Islam, tapi ketika mengakuai ada nabi (setelah Muhammad) itu tidak benar. Lepaskan saja itu Ahmadiyah, sudah jadi orang Islam pada umumnya saja,” kata Abdussomad Bichori.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Badrodin Haiti menegaskan aparat keamanan akan mengusahakan terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat dengan menjaga dan mengamankan aset jemaah Ahmadiyah, dari kemungkinan tindak kekerasan dan aksi anarkis kelompok-kelompok yang tidak menyukai keberadaan Ahmadiyah.

“Saya berharap setelah ini kalau ada terjadi masalah-masalah pro dan kontra, saya menghimbau untuk tidak dilakukan main hakim sendiri, tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan yang anarkis," tegas Badrodin Haiti. "Silakan diajukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku.”
Download Keputusan Gubernur Jawa Timur ttg Larangan Aktivitas Ahmadiyah di Jawa Timur

Sumber : 
  • http://jdih.jatimprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=144&Itemid=62
  • http://www.voanews.com/indonesian/news/Jawa-Timur-Larang-Aktivitas-Ahmadiyah-117186478.html

DPD RI Menyerap Aspirasi Kepala Desa Terkait Dengan UU Tentang Desa

Selong 24 Maret 2011, Kunjungan kerja anggota DPD RI Bapak Frop.Dr. Farook Muhammad ke Kabupaten Lombok Timur diterima langsung oleh Bapak Bupati bersama jajaranya mulai dari Sekda, Asisten I, BPMPD dan Ketua DPRD Lotim bersama anggota dan Camat,Kepala Desa/lurah sekabupaten Lombok Timur. Bapak Frop.Dr.Farook Muhammad berkunjung dalam rangka menyerap aspirasi sebagai bahan penyusunan RUU tentang Desa, dimana acara dimulai dari sambutan Bapak Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmi, dalam sambutanya Bapak Bupati berharap agar dalam RUU Desa nantinya mengakomodir tentang alokasi dana 10% harus bisa langsung dikucurkan oleh Puast ke Desa, dan meminta segera disahkan RUU Desa, kemudian dilanjutkan sambutana dari Bapak Frop.Dr. farook Muhammad dalam penyampainnya bahwa ada 5 persoalan yang menjadi pembahasan RUU Desa sekarang ini diantaranya adalah:

1. Kedudukan Desa

2. Kewenangan Desa

3. Keuangan Desa

4. Kelembagaan yang ada di Desa

5. Perencanaan Pembangunan Desa

Setelah itu dalam acara tersebut diberikan kesempatan kepada peserta yang hadir untuk menyampaikan aspirasinya, kesempatan pertama di mulai dari anggota DPRD Lotim, yang lebih banyak meminta agar dalam RUU desa mengatur tentang penyelesaian sengketa dalam pilkades dan juga meminta agar perangkat Desa juga diatur dengan jelas tentang masa jabatanya agar tidak terjadi seperti yang sedang dialami sekarang bahwa setiap pergantian Kades maka para Kaur juga ikut di ganti, sedangkan aspirasi yang datang dari para Kades lebih meinta agar masa jabatan Kades ditambah menjadi 8/10 tahun dan tidak hanya dibatasi 2 periode, dan dalam kesempatan itu juga tentunya Pengurus PPDI Lotim tidak mau ketinggalan untuk menyampaikan aspirasinya melalui Ketum ( Hamzah ) yang hadir didampingi oleh Bendahar Umum ( Abror ) dimana aspirasinya meminta kepada Bapak Frop.Dr.Farook Muhammad agar mengawal/mendukung clausul Perangkat Desa diangkat menjadi PNS, dan segera disahkan RUU Desa tersebut, dapat ditarik kesimpulan dalam tanggapan Bapak Frop.Dr.Farook Muhammad bahwa Aspirasi PPDI yang disampaikan telah diakomodir dalam RUU Desa itu, PPDI terus Berjuang dengan semangat kebersamaan, Perangkat Desa PNS Rakyat Sejahtera.
Sumber : http://web.ppdi.or.id
oleh Ahmad Subli

Taufik Kurniawan: APBN mampu, tinggal mau apa tidak!

Jakarta,- Berbagai dukungan yang kian mengalir buat perjuangan PPDI membuat semangat tempur “Laskar-Laskar” PPDI yang ada di Ibukota bertambah membara, seakan mendapat suntikan moral baru ketika Pengurus Pusat dan Pengurus Propinsi yang menyertai bertemu dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di ruang rapat pimpinan DPR di Senayan Jakarta pada Kamis 31 Maret 2011, menghasilkan satu kesepahaman yang positip.

Dipimpin oleh Ketua Umum Persatuan Perangkat Desa Indonesia Ubaidi Rosidy, rombongan Pengurus PPDI diterima di ruang rapat pimpinan DPR pada pukul 11.00 WIB. Dialog hangat dalam suasana keakraban yang terjalin di antara salah satu pimpinan DPR dengan para perangkat desa begitu terlihat jelas dalam pertemuan tersebut, seakan-akan tidak ada jarak yang memisahkan.

Pimpinan DPR RI yang diwakili Taufik Kurniawan prihatin dengan nasib Perangkat Desa yang bekerja untuk Negeri Tercinta tetapi tidak jelas penghargaannya. Sudah saatnya sekarang Pemerintah memberikan status kepada Perangkat Desa seperti Sekretaris Desa. Pemerintah jangan beralasan anggaran yang tidak mampu, APBN jelas mampu, tinggal mau membuat keputusan politik atau tidak. Menanggapi kemungkinan draf RUU yang tidak mengakomodasi usulan PPDI, Taufik Kurniawan mengatakan DPR memiliki hak memasukkan klausul Perangkat Desa PNS berdiri dalam pasal tersendiri.
 
Sumber : http://web.ppdi.or.id/
Oleh : Arief Gunawan

Taufik berjanji Perangkat Desa PNS

JAKARTA – DPR berjanji akan memperjuangkan nasib perangkat desa untuk mendapatkan status sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

“Sebagai pimpinan DPR, kita akan dukung agar perangkat desa dijadikan PNS. Ini sebagai bakti negara atas jasa-jasa mereka. Dan akan kita perjuangkan di dalam RUU Desa,” kata Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra Taufik Kurniawan saat menerima Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), hari ini.

Menurut Taufik, pemerintah dalam hal ini Kemendagri telah membuat kebijakan yang tidak adil terhadap seluruh perangkat desa. Pasalnya, di dalam satu kantor desa, yang hanya mendapatkan status PNS hanyalah sekretaris desa (Sekdes), sedangkan perangkat desa lainnya hanya sebagai tenaga honorer.

“Ini sangat timpang. Di dalam satu atap, telah terjadi perbedaan status yang sangat mencolok. Seorang sekdes bisa mendapatkan status PNS, tetapi yang lainnya tidak. Padahal, untuk menjadi perangkat desa, perekrutannya mengikuti seleksi seperti layaknya mendaftar sebagai PNS melalui badan kepegawaian,” katanya.

Taufik berjanji akan melakukan pembicaraan di tingkat pimpinan DPR agar status kepegawaian perangkat desa bisa ditingkatkan menjadi PNS.

“Perangkat desa itu memiliki peran yang sangat penting di dalam proses politik kenegaraan. Misal penyaluran BLT, ataupun raskin pasti akan mengikuti peran serta dari mereka. Kita tidak ingin jasa perangkat desa ini dilupakan. Kita merespons dan akan memperjuangkan di tingkat pimpinan DPR maupun pimpinan fraksi,” katanya.

DPR saat ini masih menunggu draf RUU Desa yang menjadi inisiatif dari pemerintah. Dan RUU ini, dimungkinkan akan menjadi pintu masuk bagi upaya peningkatan status kepegawaian perangkat desa tersebut.

Sementara itu, Ketua PPDI Ubaedi Rosyidi beserta puluhan perangkat desa lainnya yang sehari sebelumnya (Rabu) menemui Taufik Kurniawan menyatakan keluhannya agar nasib mereka didengar anggota dewan.

“Di dalam UU Nomor 32/2004 tentang pemerintahan daerah, diterangkan bahwa sekdes dan perangkat desa itu menjadi satu atap. Dan proses perekrutannya sama. Tetapi, kenapa sekdes diangkat jadi PNS, sedangkan kami yang rata-rata telah bekerja lebih dari 20 tahun tidak ada yang diangkat menjadi PNS. Ini jelas terjadi diskriminasi,” ujarnya.

Ubaedi menceritakan pahit getirnya bekerja sebagai perangkat desa.

“Kalau urusan pemerintah terhadap masyarakat desa, kamilah yang menjadi terdepan. Tetapi, kami tidak mendapatkan gaji yang setimpal. Ada yang hanya mendapatkan gaji Rp100 ribu per bulan. Bahkan, gaji nya pun dibayarkan per tiga bulan sekali,” katanya.

Sumber : 
  • Waspada.co.id 
  • http://web.ppdi.or.id
Gambar : dokumentasi pribadi